KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada Senin (19/12) meraih dua pertiga dukungan anggota parlemen Malaysia dalam mosi percaya. Hasil itu semakin mengokohkan posisinya sebagai perdana menteri dengan mayoritas terkuat sejak 2008.

Mosi kepercayaan untuk PM Anwar, 75 tahun, disahkan melalui pemungutan suara di Majelis Rendah yang beranggotakan 222 orang selama sidang khusus parlemen yang pertama kali menjabat sejak Anwar menjadi PM Malaysia pada 24 November lalu.

Di bawah nota kesepakatan, semua pihak berjanji untuk mendukung Anwar dalam mosi kepercayaan ini. Mereka juga setuju bahwa anggota parlemen yang berulah dan tak lolos mosi percaya akan kehilangan status keanggotaan di parlemen di bawah undang-undang anti-pembelotan partai yang baru.

Menanggapi keberhasilan PM Anwar, pemimpin oposisi yang baru dilantik dari Perikatan Nasional (PN) yaitu Hamzah Zainudin, menyatakan bahwa mosi itu sebagai sebuah tipu muslihat karena terjadi setelah nota kesepakatan telah ditandatangani antara semua pihak dalam pemerintahan Anwar. Oleh karena itu, seluruh anggota parlemen PN memilih abstain dari mosi percaya ini.

"Ketika Anda menandatangani perjanjian untuk memaksa seseorang memilih Anda, kami merasa itu di bawah tekanan. Ini tidak adil bagi beberapa anggota parlemen. Maka Anda tidak yakin apakah orang benar-benar mendukung Anda atau hanya karena perjanjian ini," ucap Hamzah.

Anwar memimpin apa yang oleh pemerintahannya disebut sebagai pemerintah persatuan, setelah parta-partai yang bersaing pada pemilu 19 November lalu gagal mencapai mayoritas di parlemen.

Kemudian koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar menjalin aliansi dengan koalisi Barisan Nasional (BN) dan beberapa pakaian kecil dan anggota parlemen independen sehingga akhirnya Anwar meraih mayoritas di parlemen.

Memiliki dukungan mayoritas memungkinkan pemerintah Anwar membuat amandemen konstitusi, selain meloloskan RUU penting yang hanya membutuhkan mayoritas sederhana untuk mendapatkan pengesahan di parlemen.

Pilih Ketua DPR

Pada Senin, pemerintahan Anwar memilih ketua DPR dengan suara dukungan mayoritas. Ketua DPR Malaysia terpilih adalah Johari Abdul, salah satu mantan petinggi dari Parti Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin Anwar.

Johari Abdul terpilih sebagai Ketua DPR dengan 147 suara, hanya kurang satu dari dua pertiga mayoritas. Ia mengalahkan satu-satunya pesaing yaitu Mohd Radzi Sheikh Ahmad dari PN.

Pemerintahan Anwar diperkirakan akan mengesahkan RUU pengeluaran tambahan di parlemen pada Selasa (20/12) dan mempersiapkan iterasi baru dari anggaran 2023, yang tidak mendapatkan pengesahan parlemen sebelum Majelis Rendah dibubarkan pada Oktober untuk membuka jalan bagi terlaksananya pemilu pada 19 November lalu. ST/I-1

Baca Juga: