JAKARTA - Pemerintah berencana menambah pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung sebagai upaya mempercepat transisi energi. Keberhasilan Indonesia membangun PLTS terapung dalam skala besar mendorong pemerintah terus meningkatkan pembangunan infrastruktur serupa.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Yudo Dwinanda Priaadi mengungkapkan pihaknya akan mereplikasi atau menduplikasi PLTS Terapung Cirata di beberapa lokasi lain di Indonesia. Yudo menilai sumber daya yang dimiliki Indonesia cukup besar.

"Yang perlu kita lakukan berikutnya adalah mereplikasi (PLTS Terapung) ini dan akan kita scaling up dengan begitu banyak potensi waduk di Indonesia, mengingat pemerintah akhir-akhir ini aktif membangun waduk dan bendungan," ungkap Yudo di Jakarta, akhir pekan lalu.

Tercatat, potensi PLTS terapung pada danau dan bendungan lainnya di Indonesia mencapai 89,36 gigawatt (GW) di 295 lokasi. Dari total potensi PLTS Terapung tersebut, terdiri dari PLTS terapung di danau sebesar 74,67 GW di 36 lokasi dan PLTS terapung di bendungan sebesar 14,7 GW di 259 lokasi.

Dalam beberapa tahun ke depan, tambah Yudo, akan ada dua PLTS Terapung yang juga akan beroperasi, yakni PLTS Terapung Saguling dan Singkarak. "Yang terdekat itu sekarang itu di Saguling, bendungan pertama cascade-nya sungai Citarum, dan satu lagi Singkarak, itu yang terdekat," jelasnya.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2021-2030, PLTS Terapung Saguling di Jawa Barat akan memiliki kapasitas sebesar 60 MW, sedangkan PTLS Terapung Singkarak di Sumatera Barat memiliki kapasitas 48 MW.

Selain itu, berdasarkan RUPTL juga masih akan ada lima PLTS Terapung yang akan dibangun hingga tahun 2030, yakni di Waduk Wonogiri Jawa tengah sebesar 100 MW, Waduk Sutami Jawa Timur sebesar 122 MW, Waduk Jatiluhur Jawa Barat sebesar 100 MW, Waduk Mrica Jawa Barat 60 MW, dan Waduk Wonorejo Jawa Timur 122 MW.

Kejar Target NZE

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa proyek PLTS Terapung Cirata akan menjadi etalase percepatan transisi energi dalam mendukung pencapaian menuju Net Zero Emission (NZE). PLTS tersebut akan memberikan kontribusi terhadap NZE sebesar 245 GWh per tahun dan mengurangi emisi sebesar 214.000 ton per tahun.

Baca Juga: