JAKARTA - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19 dinilai berjalan baik. Penilaian tersebut merupakan hasil survei Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) terhadap kinerja Nadiem Makarim. Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal FSGI, Mansur, dalam acara konferensi pers, di Jakarta, Rabu (24/11).

Dia menyebut survei dilakukan kepada 777 respondens guru dari berbagai provinsi untuk menilai 770 hari kinerja Mendikbudristek. Menurut Mansur, untuk program PJJ, sebanyak 74,9 persen guru menilai baik. Selain itu, 413 guru atau 53 persen menyatakan PJJ sangat tepat di masa pandemi.

"Tentu kita memahami disparitas lokasi, sinyal, dan sosial ekonomi. Maka, mungkin ada yang tidak tersentuh PJJ secara baik," jelasnya. Mansur menilai, kualitas PJJ harus tetap ditingkatkan. Sebab masih ada 50 persen responden, menyatakan PJJ belum lancar.

Dia menambahkan, PJJ tidak hanya diperlukan saat pandemic, tapi bisa mendukung pembelajaran tatap muka. "Jadi memang mumpung kita sudah masuk era pandemi dan sedikit terbiasa PJJ, maka harus terus ditingkatkan untuk tahun-tahun mendatang," tuturnya.

Lebih jauh, Mansur menerangkan, secara garis besar nilai kinerja dan program Mendikbudristek B atau baik. Penilaian berdasarkan survei tujuh program. Antara lain PJJ, subsidi kuota, asesmen nasional dan Guru Penggerak.Dia menyebut, capaian kerja Nadiem lebih baik dari tahun 2020 lalu. Saat itu, survei FSGI Nadiem mendapat enam poin merah dari delapan indikator program.

Keberhasilan Mendikbudristek tak lepas dari tingkat kepuasan guru. Tahun ini banyak program yang telah berjalan. "Bagaimanapun semangat guru meskipun pandemi ternyata medapatkan hasil yang bagus dalam kondisi terbatas," tandasnya.

Baca Juga: