Warga Kelurahan Sepaku, Penajam Paser Utara, yang terdampak program kawasan pengendali banjir dan normalisasi sungai di Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak akan dirugikan.
KALIMANTAN TIMUR - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik memastikan kepada warga Kelurahan Sepaku, Penajam Paser Utara, yang terdampak program kawasan pengendali banjir dan normalisasi sungai di Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak akan dirugikan.
"Untuk masalah ini ada 22 kepala keluarga yang terdampak," kata Akmal Malik di PPU, kemarin.
Secara umum Akmal mengaku sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo untuk memastikan proses penyelesaian dampak sosial tidak sampai merugikan masyarakat. "Masyarakat ditempatkan sebagai bagian dari upaya menyelesaikan masalah itu," katanya.
Dari kedua pertemuan itu, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini pun mengakui warga mendukung program pembangunan IKN.
Walaupun, menurut dia, pertemuan hanya sebatas silaturahmi sekaligus mengidentifikasi permasalahan secara umum. Karena itu, semua pihak yang terlibat terutama Pemerintah Provinsi Kaltim akan terus melakukan pendekatan secara humanis kepada warga terdampak pada hari Sabtu dan Ahad ini.
"Dua hari berturut-turut kita akan door to door menyapa warga. Kira-kira apa langkah terbaik menyelesaikan masalah kita," ujarnya.
Kembali Akmal menegaskan Pemerintah akan terus melakukan langkah-langkah persuasif didukung BPN/ATR, Kementerian PUPR juga aparat TNI dan Polri serta instansi terkait lain. "Semua mendukung IKN. Persoalannya hanya bagaimana hak-hak mereka yang harus kita jaga," ucapnya.
Menurut Akmal, menyelesaikan permasalahan sosial yang melibatkan masyarakat banyak harus dengan pendekatan hati (humanis). "Arahan Bapak Presiden jangan ada yang dikorbankan sebab masalah sosial ini," cakapnya.
Akmal Malik menegaskan kehadiran IKN di Kaltim sebagai wujud komitmen Pemerintah untuk menciptakan sila kelima pancasila yaitu keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.
"Jika selama ini Indonesia identik Jawa sentris karena pembangunan dan ekonomi terpusat disana," kata Akmal Malik.
Menurut Akmal Malik pindahnya ibu kota negara ke Benua Etam akan benar-benar mewujudkan Indonesia sentris. Sebab, Pemerintah meyakini IKN di Kaltim akan mampu mentriger ekonomi dan tumbuhnya sentra-sentra baru di Kalimantan bahkan wilayah timur Indonesia.
"Saya orang Padang, Pak Danrem orang Medan, juga Pj Bupati. Kami semua mendukung IKN, masa orang Desa Pemaluan tidak mendukung IKN," candanya.
Bahkan Akmal mengisahkan saat dirinya menjadi Pj Gubernur Sulawesi Barat telah memberangkatkan ratusan perahu sandek ke Kaltim (Balikpapan). Ant/S-2