SERANG - Ada pemandangan menarik saat Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, menyalurkan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) kepada para pedagang bakso dan mie ayam di Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Sabtu (17/12) kamarin.
Gubernur yang memiliki style rambut gondrong dan selalu tampil smart ini meracik sendiri mie ayam yang akan dinikmatinya, sehingga hal ini menjadi tontonan menarik bagi para pejabat dan masyarakat yang melihat orang nomor satu di Banten itu menjadi 'pedagang mie ayam' dadakan.
Al Muktabar mengatakan, dengan meracik sendiri mie ayam yang dijual oleh para pedagang oleh dirinya adalah sebagai bentuk kebersamaan pemimpin dengan rakyatnya. "Itu hanya kebersamaan, ingin memahami apa yang menjadi peta jalan kehidupan masyarakat," ujarnya.
Menurut Al Muktabar, filosofi dari meracik sendiri mie ayam yang dijual oleh pedagang mie ayam adalah bangga dengan buatan sendiri. "Ini adalah upaya mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, dengan mengangkat beragam potensi kekayaan dan kemampuan industri usaha ekonomi produktif, termasuk sektor industri kecil dan menengah (IKM) untuk mengajak masyarakat semakin bangga dengan membeli, menggunakan dan mengkonsumsi, serta mempromosikan produk-produk lokal berkualitas agar pelaku usaha ekonomi produktif terus tumbuh dan berkembang," tuturnya.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten, Nurhana tidak menyangka seorang Pj Gubernur mampu meracik sendiri mie ayam dan mau makan di jajanan pinggir jalan. "Ternyata Pak Pj Gubernur bisa dan cekatan juga dalam meracik mie ayam. Beliau tidak sungkan menikmati jajanan pinggir jalan sebagai bentuk dukungan terhadap usaha ekonomi produktif," ujar Nurhana kepada Koran Jakarta, Minggu (18/12).
Nurhana menjelaskan, Pemprov Banten berkomitmen untuk membantu dan menggerakkan usaha ekonomi produktif, salah satunya di Kabupaten Tangerang dengan diberikannya bantuan kepada 420 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdiri dari 88 bantuan untuk jenis usaha warungan sembako dan 296 bantuan untuk jenis usaha warungan sembako.
"Selanjutnya 18 bantuan untuk warung nasi atau uduk, 10 bantuan untuk usaha tata boga, dan 8 bantuan untuk usaha bakso dan mie ayam," cetusnya.
Tak hanya itu, dalam kesempatan itu Al Muktabar juga menyalurkan 2 unit bantuan kursi roda, 78.000 bantuan benih ikan kepada kelompok pembudidaya ikan, 10 dus bantuan PMT balita (anak di bawah lima tahun), dan 30 dus PMT (Pemberian Makanan Tambahan) ibu hamil, bantuan paket sembako.
Nurhana menerangkan, PJ Gubernur juga menyalurkan bantuan 2 RTLH (Rumah Tak Layak Huni), 2 unit Masjid dan 3 Mushola juga mendapatkan bantuan rehab ringan, 6 titik bantuan landmark, gazebo dan pedestrian, 48 unit ring buoy, 24 ekor bantuan domba, bantuan beras bagi sejumlah KPM (Keluarga Penerima Manfaat), serta bantuan sosial lainnya dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang disalurkan melalui Bank Banten.
Sebelumnya Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, dengan Bantuan Usaha Ekonomi Produktif akan menjadi pendorong bagi masyarakat untuk mengembangkan usahanya. "Semoga bantuan ini dapat bermanfaat, dan jika mereka dapat produktif tentunya itu dapat menjadi daya ungkit usaha-usaha yang ada di masyarakat sebagai contoh di lingkungannya," ungkap Al Muktabar.
Ia menambahkan,pada dasarnya bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan daya beli masyarakat, laju pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi. "Pada intinya Pemerintah dan masyarakat itu bersatu," tandasnya. (*)