JAKARTA - Peralatan masak satu warna dan multifungsi serta bumbu masak di botol kaca yang senada merupakan tren yang berkembang belakangan ini. Hal ini dilakukan agar dapur terlihat rapi dan bersih agar tetap terlihat estetik.

"Kuncinya kita harus memahami peletakan barang yang tepat dan pintar memilah barang-barang yang perlu digunakan atau tidak, salah satunya dengan decluttering dan organizing," kata Owner of VOC Store Yulia Anggraeni (Ranny) dalam konferensi pers berjudul Shopee 11.11 Big Sale Tata Dapur Rapi & Bersih bersama VOC Store dan Cabin Neat, Selasa (1/11).

Tren kegiatan merapikan (decluttering) dan pengoganisasian (organizing)semakin marak dan digemari oleh masyarakat beberapa tahun belakangan ini sejak adanya pandemi. Ketika pandemi dimana masyarakat diharuskan untuk memusatkan aktivitas mereka dari rumah, mereka menyadari kondisi rumah yang kurang rapi dan penuh sehingga dua kegiatan tersebut menjadi solusi yang bisa dilakukan.

VOC Store dapat menjadi solusi menjawab persoalan tersebut menciptakan dapur bersih dan rapi melalui kegiatan decluttering dan organizing. Merek furnitur ini menciptakan furnitur berupa peralatan penyimpanan dapur, dari bahan kayu jati Belanda, bukan dari kayu olahan yang mudah rusak.

"Saya menggunakan bahan kayu karena akan lebih kuat dan tahan lama, serta memberikan kesan alami dan elegan untuk hasil produk VOC Store. Bahan dasar kayu juga lebih ramah lingkungan dan lebih mudah untuk didapatkan," ujar dia.

Dari segi desain, furnitur kayu pun lebih fleksibel dan memiliki banyak tingkat tekstur warna dan pola yang memberikan sentuhan estetik. Dan dari harga, kayu jauh lebih murah dan bisa disesuaikan dengan budget yang dimiliki masing-masing orang.

"Jati Belanda kuat dan tahan lama, serta memberikan kesan alami dan elegan. Dan dari harga, furnitur berbahan kayu jauh lebih murah dan bisa disesuaikan dengan budget yang dimiliki masing-masing orang," ungkapnya.

Banting Setir

Perjalanan Ranny dalam membesarkan usaha furnitur berbahan jati Belanda cukup unik. Karena sebelum terjun memproduksi perabotantersebut ia berjualan casing dan aksesoris ponsel. VOC Store awalnya dibangun pada tahun 2016 dan bergabung di Shopee untuk berjualan casing dan aksesoris ponsel pintar.

Namun selama 3 tahun, perjalanan bisnis sangatlah naik turun dan menghadapi berbagai kesulitan akan masalah pengiriman barang baku. Hingga akhirnya pada 2019, Ranny memutuskan untuk beralih menjadi berjualan furnitur, seperti rak dan tempat penyimpanan dapur yang terbuat dari kayu jati Belanja dan semakin memperluas jangkauan digital nya bersama Shopee.

"Mengganti jenis produk yang dijual menjadi batu loncatan yang begitu besar bagi perkembangan toko kami. Perjalanan bisnis kami memang tidak mulus tapi inilah yang menjadi dorongan dan motivasi untuk semakin sukses, terlebih dengan bantuan fitur dan promo dari Shopee.

Memasuki tahun ketiga berjualan peralatan penyimpanan dapur berbahan kayu, kini ia bisa mendirikan dua workshop kerja dan mempekerjakan warga sekitar bengkel untuk memproduksi produk-produk VOC Store. Jadi produk VOC Store 100 peesen lokal, dari bahan lokal dan dikerjakan oleh anak bangsa.

Di masing-masing workshop dilakukan proses pengerjaan yang berkesinambungan satu sama lain. Setelah proses pembelian kayu jati dari petani lokal, lalu masuk ke tahap pembuatan di workshop pertama dengan aktivitas pemilihan kayu berdasarkan ukuran, mengukur dan potong kayu sesuai dengan pola.

Kemudian, pindah ke workshop kedua yang merupakan tempat perakitan dan pengecatan. Setelah selesai dan telah dilakukan pengecekan Quality Control, seluruh produk yang siap dijual diberangkatkan menuju gudang dan akan dilanjutkan proses pengemasan dengan label.

"Pada kampanye 11.11 Big Sale kali ini, telah memperbanyak stok pasukan produk terutama untuk produk terfavorit pengguna. Selain itu menyediakan promo Diskon hingga 50 persen untuk pembelian pada produk tertentu dan berbagai voucher yang bisa digunakan oleh pembeli pada sesi Shopee Live nanti," ungkap Ranny.

Baca Juga: