Meski terlihat ringan, trekking di Sentul perlu persiapan khusus. Wisatawan tidak bisa langsung datang untuk bisa mengikuti perjalanan atau melakukan trekking sendiri karena bisa saja tersesat.

Tahap pertama yang harus dilakukan jika ingin menjajal trekking Sentul adalah memilih operator tur yang akan memandu selama aktivitas berlangsung. Informasi operator dan paket wisata dengan mudah ditemukan pada media sosial seperti Instagram dan Facebook.

Di Desa Bojong Koneng, tempat perjalanan dimulai terdapat Lembaga Masyarakat Hutan Desa (LMHD) yang mungkin saja bisa dipercaya. Organisasi tersebut berupa kelompok pemandu resmi yang berada langsung di bawah naungan Perhutani.

Di media sosial para operator menampilkan informasi rute dan destinasi yang bakal disinggahi. Ada juga harga paket yang bervariasi. Paket termurah 125 ribu per peserta.

Untuk memenuhi protokol kesehatan selama pandemic, trekking bersifat private trip, peserta keluarga, atau orang yang sudah saling kenal untuk menjamin keamanan kesehatan.

Pemula bisa memilih rute pendek. Namun jika memiliki kondisi badan fit dan sering berolahraga bisa memilih rute yang lebih menantang. Tentu saja ini bakal memebri pengalaman yang lebih berkesan.

Setelah transaksi dan mendapat jadwal perjalanan, akan ditentukan titik bertemu pemandu. Meeting point biasanya dilakukan di Sentul Nirwana, Pintu Keluar Tol Sentul atau sekitar Jungle Land. Jika tidak membawa kendaraan pribadi, beberapa operator tur menyediakan jasa angkutan dari titik bertemu dengan ongkos tersendiri.

Saat trekking perlu membawa minuman, makanan ringan, jas hujan, payung, tongkat, dan obat-obatan pribadi. Wilayah Bogor memiliki curah hujan tinggi. Meski cuaca cerah, bisa tiba-tiba berubah mendung, lalu hujan. Itulah alasan diperlukan payung.

Gunakan sepatu trekking atau sandal gunung yang tidak licin, nyaman dan aman. Tidak perlu membawa barang banyak karena akan membebani aktivitas. Jika berniat berbasah-basahan atau berenang di air terjur bisa membawa baju ganti.

Baca Juga: