JAKARTA - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus mendorong peningkatan produksi. Pada awal tahun ini, PHR mengebor 31 sumur baru sepanjang Januari 2022 atau sekitar satu sumur per hari. Tahun ini, anak usaha Pertamina itu hendak menargetkan mengebor 400-500 sumur baru.

Direktur Utama PHR, Jaffee A Suardin menjelaskan, melalui berbagai terobosan, efisiensi waktu pengerjaan sumur juga berhasil meningkat hampir dua kali lipat. "Ini sejalan dengan semangat Pertamina untuk meningkatkan produktivitas dengan cara yang efisien,"tegasnya di Jakarta, Kamis (3/2).

Pada Sabtu (29/11), PHR mulai mengoperasikan tambahan satu rig pengeboran lagi di Wilayah Kerja (WK) Rokan, tepatnya di area Lapangan Petani, Kabupaten Bengkalis. Total rig pengeboran yang beroperasi di WK Rokan kini menjadi 19 rig dan merupakan yang terbanyak di Indonesia saat ini.

PHR merencanakan pengeboran 400-500 sumur baru pada tahun ini, dengan target produksi rata-rata tahunan sekitar 180 ribu barel minyak per hari (BOPD). Untuk mendukung upaya pencapaian tersebut, PHR akan mengoperasikan setidaknya 20 rig pengeboran.

"Di tengah aktivitas yang masif dan agresif, prioritas utama kami adalah keselamatan. Setiap pekerja datang bekerja dalam kondisi sehat, pulang juga harus dalam kondisi selamat tanpa kurang suatu apapun," tegas Jaffee.

Ketika alih kelola WK Rokan dari operator sebelumnya pada 9 Agustus 2021, PHR hanya mengoperasikan 9 rig pengeboran. Hanya dalam tempo sekitar lima bulan, PHR berhasil menambah jumlah rig pengeboran menjadi 18 rig. Rencana kerja yang masif dan agresif itu berhasil menaikkan produksi WK migas terbesar kedua di tanah air ini, dengan mengebor lebih dari 130 sumur baru pada tahun lalu.

Tak hanya pengeboran sumur baru, optimalisasi produksi WK Rokan juga ditempuh dengan menjaga kinerja base production. Dari 29 rig workover atau rig kerja ulang yang beroperasi saat ini, rencananya akan ditambah hingga 36 rig kerja ulang. Tingkat produksi WK migas yang berlokasi di Riau ini sangat penting dalam mendukung ketahanan energi nasional. WK Rokan menyumbangkan hampir 25 persen dari total produksi minyak nasional.

Tambah Cadangan

Sementara itu, Kepala SKK Migas, Dwi Soejtipto mengatakan, meskipun belum sepenuhnya lepas dari dampak pandemi Covid-19, industri hulu migas Indonesia pada 2021 berhasil mencapai rasio penggantian cadangan migas atau reserves replacement ratio (RRR) di atas 100 persen.

Baca Juga: