NOGARO - Jasper Philipsen memenangkan dua etape berturut-turut Tour de France, Rabu (5/7) dini hari WIB. Dia finis di urutan pertama etape keempat ketika sejumlah pembalap yang melaju dengan kecepatan tinggi mengalami kecelakaan.

Pembalap tim Alpecin, Philipsen, finis dengan kecepatan lebih dari 67 kilometer per jam dan memimpin dalam pertarungan poin sprint setelah mengalahkan Caleb Ewan dan Phil Bauhaus.

Usai balapan, Philipsen asal Belgia, mengungkapkan keterkejutannya atas insiden. "Saya belum pernah mengalami finis seperti itu. Tikungan-tikungan sangat sulit dan sangat senang tidak terjatuh," ujar pembalap berusia 25 tahun itu. Rekan satu timnya, Mathieu van der Poel, juga berbicara tentang pilihan menempatkan garis finis di arena balap sepeda motor.

"Sirkuit tidak lebih aman dari jalan. Saya senang tidak terjatuh dan berhasil menemukan celah untuk Jasper," ujarnya. Philipsen setuju dengan ucapan Poel. "Mungkin karena kali ini sangat membosankan dan lamban, para pembalap jadi lebih gugup. Tikungannya juga jauh lebih sulit dari perkiraan," ujarnya. "Ini olahraga berbahaya dan harus mengutamakan keamanan," sambungnya.

Fabio Jakobsen berada di samping Philipsen saat terjatuh ke aspal. "Bukan tujuan saya untuk membuat siapa pun jatuh," ujar Philipsen. "Dia mencoba masuk ke ruang yang terlalu kecil," sambungnya. Pembalap veteran asal Inggris, Mark Cavendish, berada di urutan kelima saat terus berupaya meraih kemenangan Tour de France ke-35. Dia ingin memecahkan rekor sepanjang masa yang dia bagi bersama dengan Eddy Merckx.

Dalam finis yang diwarnai kecelakaan mengejutkan, peloton melaju di arena balap sepeda motor. Petugas medis mengonfirmasi dua pembalap patah tulang selangka. Philipsen menjadi pembalap pertama sejak Cavendish tahun 2008 yang memenangkan etape sprint berturut-turut. Adam Yates mempertahankan jersey kuning sebagai pemimpin keseluruhan.

Dia unggul enam detik di depan rekan setimnya Tadej Pogacar dan tujuh detik di depan saudaranya Simon Yates. "Kali ini berjalan baik, tidak ada yang ingin melepaskan diri dan para sprinter senang," ujar Yates. Usai menempuh rute datar, balapan Tour de France akan melintas etape pegunungan.

Terdapat pendakian sekitar 30 km dengan kemiringan rata-rata lebih dari 7 persen. Yates memperkirakan akan terjadi persaingan ketat.

"Ini peluang besar untuk memisahkan diri. Akan ada persaingan serius untuk masuk ke sana dan lolos. Ini akan menarik," ujarnya. Pembalap asal Amerika Serikat, Neilson Powless, merebut jersey polkadot. Dia kemungkinan besar akan mempertahankannya di etape kelima. ben/AFP/G-1

Baca Juga: