BEIJING - Petinggi militer Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, pada hari Selasa (10/9), mengadakan pembicaraan untuk pertama kalinya di tengah upaya untuk menstabilkan hubungan militer dan menghindari kesalahpahaman, terutama di titik-titik panas regional seperti Laut Tiongkok Selatan.
Dikutip dari The Straits Times, Washington berupaya membuka saluran baru komunikasi militer reguler dengan Beijing sejak hubungan merosot ke titik terendah dalam sejarah setelah Amerika Serikat menjatuhkan balon pengintai yang diduga milik Tiongkok pada tahun 2023. Laksamana Sam Paparo, Kepala Komando Indo-Pasifik AS, mengadakan panggilan telepon video dengan mitranya Wu Yanan dari Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat atau People's Liberation Army (PLA).
Wilayah tanggung jawab Komando Indo-Pasifik AS meliputi Laut Tiongkok Selatan dan Selat Taiwan, dua titik panas ketegangan regional yang menjadi titik api dalam hubungan AS-Tiongkok. "Kedua pihak melakukan pertukaran pandangan mendalam mengenai isu-isu yang menjadi perhatian bersama," kata Kementerian Pertahanan Tiongkok dalam pernyataan tertulisnya.
"Laksamana Paparo mendesak PLA untuk mempertimbangkan kembali penggunaan taktik yang berbahaya, bersifat memaksa, dan berpotensi meningkatkan ketegangan di Laut Tiongkok Selatan dan sekitarnya," kata Komando Indo-Pasifik AS dalam sebuah pernyataan yang menggambarkan pertukaran tersebut sebagai konstruktif dan saling menghormati.
Mengurangi Risiko
Ia juga menekankan pentingnya pembicaraan lanjutan untuk memperjelas maksud dan mengurangi risiko salah persepsi atau salah perhitungan. Panggilan telepon tersebut menyusul pertemuan di Beijing pada bulan Agustus antara Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, dan penasihat militer utama pemimpin Tiongkok, Xi Jinping, di mana pembicaraan tersebut disetujui.
Pasukan AS dan Tiongkok juga mengambil bagian dalam latihan militer skala besar yang dipimpin oleh Angkatan Bersenjata Brasil minggu ini di Kota Formosa, Brasil, di negara bagian Goiás. Pasukan Amerika dan Tiongkok tidak berlatih berdampingan sejak 2016, ketika Beijing berpartisipasi dalam Latihan Rim of the Pacific atau Rimpac, yang dipimpin oleh Komando Indo-Pasifik AS.
Sebagian besar keterlibatan militer dua arah antara AS dan Tiongkok ditangguhkan selama hampir dua tahun setelah Nancy Pelosi, yang saat itu menjabat Ketua DPR AS, mengunjungi Taiwan pada bulan Agustus 2022.