Kepala Staf Angkatan Darat AS telah bertemu dengan para petinggi militer Filipina. Kunjungan petinggi militer AS itu merupakan salah satu dukungan militer Washington DC untuk Manila yang saat ini menghadapi tantangan teritorial dari Tiongkok.

MANILA - Komandan Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) bertemu dengan petinggi militer Filipina pada Rabu (10/5). Kunjungan itu merupakan perkembangan terbaru dari dukungan militer Washington DC untuk Manila yang saat ini menghadapi tantangan teritorial dari Tiongkok.

Kunjungan ke Manila oleh Jenderal James C McConville, Kepala Staf Angkatan Darat, adalah yang kedua oleh seorang jenderal AS bintang empat dalam waktu kurang dari sebulan, dan kunjungan itu terjadi di tengah pertikaian yang berkecamuk antara Tiongkok dan Filipina atas Laut Tiongkok Selatan (LTS).

"Di Manila, McConville bertemu dengan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Andres Centino, bersama rekannya dari Angkatan Darat Filipina, Letnan Jenderal Romeo Brawner, untuk pertemuan tertutup yang fokus pada peningkatan kerja sama di tengah ketegangan regional," ungkap seorang narasumber.

Pada Rabu, para pemimpin militer itu juga membahas aliansi militer Filipina-AS yang telah berlangsung puluhan tahun dan yang baru-baru ini diperbarui, untuk memungkinkannya saling bantu jika terjadi serangan bersenjata di salah satu negara di LTS.

Sebelumnya pada awal tahun ini, pemerintahan Marcos Jr menyetujui kesepakatan dengan AS untuk memberikan akses pasukan militer ke lebih banyak pangkalan militer Filipina.

Saat berada di Washington DC pekan lalu, Presiden Marcos Jr mengatakan bahwa pangkalannya tidak akan digunakan untuk tindakan ofensif terhadap Tiongkok dan menegaskan bahwa pemerintahan Biden tidak meminta pemerintahannya untuk menyumbangkan pasukan Filipina untuk pertempuran jika perang pecah antara AS dan Tiongkok atas Taiwan.

Sementara itu jelang digelarnya KTT Asean di Labuan Bajo, Indonesia, Presiden Marcos Jr mengatakan bahwa Asean perlu mengadakan diskusi baru tentang Tiongkok dan LTS.

"Diskusi yang kami lakukan hampir setahun yang lalu, saat itu sudah banyak perubahan. Dan itulah mengapa kami harus mengkalibrasi ulang apapun yang kami rencanakan," kata Presiden Marcos Jr, Selasa (9/5) lalu. BenarNews/I-1

Baca Juga: