BEKASI - Sebagai wujud syukur dan kegembiraan karena areal persawahan terhindar dari ancaman kekeringan, para petani Kabupaten Bekasi menggelar babaritan atau sedekah bumi. Tradisi sedekah bumi atas ketersediaan pasokan air sawah tersebut dipusatkan di Bendungan Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL).

Di sini menjadi titik pertemuan Kali Cikarang dengan saluran irigasi menuju lahan pertanian. "Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk syukur. Sebab sebelumnya, sawah petani kekeringan. Kini sudah dapat teraliri dan para petani mulai bercocok tanam lagi," kata perwakilan petani Samanhudi di Cikarang, Selasa (1/10).

Samanhudi juga menumpahkan rasa syukur dengan menyalurkan santunan kepada puluhan anak yatim piatu serta mempersembahkan pertunjukan wayang kulit bertepatan dengan tradisi sedekah bumi. "Kita patut bersyukur perjuangan para petani membuahkan hasil hingga menjadi perhatian kementerian, Pemerintah Kabupaten Bekasi, juga pemerintah desa. Semoga ke depan kekeringan tidak lagi melanda lahan," ucapnya.

Penjabat Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, mengapresiasi tradisi sedekah bumi yang diselenggarakan sebagai salah satu bentuk kearifan lokal. Ini juga memastikan komitmen pemerintah daerah membantu petani mencukupi kebutuhan air saat tanam padi.

"Ke depan kami akan terus meningkatkan upaya tersebut, termasuk rencana pembangunan bendungan baru. Kami berusaha untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan," katanya.

Dedy juga menekankan arti penting kerja sama tokoh masyarakat, petani, dan pemerintah. Tujuannya, untuk terus menjaga alam. Ini terutama untuk sungai agar tetap terpelihara. "Semua harus saling bekerja sama dan mengingatkan untuk menjaga alam. Dengan menjaga, alam pun akan menjaga kita," tandas Dedy.

Brambang

Selain itu, Dedy Supriyadi juga mengunjungi sentra budi daya brambang milik Korem 051/Wijayakarta di lahan pertanian perkotaan atau urban farming Kampung Pulo Turi, Desa Banjarsari, Kecamatan Sukatani. Dedy mengapresiasi Korem 051/Wijayakarta yang telah berkontribusi menjaga ketahanan pangan serta inflasi daerah. Mereka memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Bekasi melalui pengembangan urban farming.

Menurutnya, hasil produksinya sangat bagus dan bisa membantu menjaga pasokan brambang bagi masyarakat Kabupaten Bekasi. Lahannya juga cocok. "Bibitnya didatangkan langsung dari Brebes," jelas Dedy Supriyadi, Rabu (2/10).

Pemerintah daerah memastikan akan ikut mendukung budi daya brambang di lokasi tersebut dengan menyalurkan bantuan bibit dan pupuk. Guna menjaga ketersediaan air, di lokasi tersebut juga tengah dibangun embung seluas empat hektare.

"Area ini akan menjadi percontohan. Kita akan dukung budi daya brambang agar berkelanjutan. Nanti diperluas. Para petani juga bisa belajar dan mengadopsi ilmu dari petani Brebes," katanya.

Perwira seksi teritorial Korem 051/Wijayakarta, Kapten Yoedi Narto Watulaga, menyatakan lahan urban farming Sukatani merupakan salah satu dari tiga area pertanian serupa yang diinisiasi Pangdam Jaya. Tujuannyauntuk memproduksi brambang berkualitas tinggi secara berkelanjutan.

Menurut Yoedi, program ini mencakup area seluas total 34,5 hektare. Rinciannya, 13,5 hektare di Wanajaya. Lalu, 17,5 hektare di Sukatani, dan 3,5 hektare di Metland Cibitung.

Yoedi menuturkan, program ini memanfaatkan teknologi canggih dan metode ramah lingkungan. Ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan local. Namun, juga memastikan pasokan brambang yang konsisten dan berkualitas bagi konsumen. "Brambang dipilih sebagai komoditas utama karena perannya sebagai salah satu penyumbang inflasi terbesar," tandasnya. wid/Ant/G-1

Baca Juga: