JAKARTA - Para petani Bekasi yang didampingi para penyuluh pertanian dinilai mampu menjaga ketahanan pangan daerah. Mereka juga sukses membantu pemerintah daerah mengendalikan laju inflasi. "Saya bangga dengan para petani dari Kabupaten Bekasi," tandas Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, Rabu (7/8).
Dia mengaku bangga atas dedikasi para petani. Dia menyampaikan ini saat menghadiri acara rembug utama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA). Pada saat itu juga sekaligus ada acara pengukuhan pengurus KTNA kecamatan se-Kabupaten Bekasi di Aula Kodim 05/09, Rabu.
"Saya apresiasi kepada para petani yang terus berjuang dalam industri pertanian hingga saat ini. Mereka mampu terus solid dan eksis. Tanpa mereka tak ada ketahanan pangan. Ketahanan pangan sangat penting karena menjadi kunci utama kesejahteraan masyarakat," jelas Dani.
Lebih jauh Dani mengungkapkan, keberhasilan petani dibuktikan dengan produktivitas hasil pertanian yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Mereka terus mampu membuat sejumlah inovasi. Ini termasuk menciptakan varietas unggulan bibit baru lokal untuk komoditas padi.
Pemerintah Kabupaten Bekasi telah memiliki benih varietas padi lokal bernama "Pusaka Bhagasasi" sebagai merek dagang beras lokal asli Bekasi. Varietas ini memiliki sejumlah keunggulan yang mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
Menurut Dani, juga baru saja meluncurkan produk beras Swaresi yang merupakan singkatan dari swasembada solusi ekonomi masyarakat Bekasi. Swaresi dikelola badan usaha milik daerah Bekasi, PT Bekasi Putera Jaya.
Sentra Brambang
Keberhasilan para petani pun dibuktikan dari hasil produksi brambang yang berlokasi di Kecamatan Sukatani dan Cibitung. Ini hasil binaan Korem 051/WKT serta Kodim 05/09 Kabupaten Bekasi.
"Produksi brambang Kabupaten Bekasi sangat luar biasa. Ini baik dari sisi kualitas maupun kuantitas hasil panen. Saya mengapresiasi hasil tersebut yang membuktikan bahwa ternyata Kabupaten Bekasi bisa menjadi sentra brambang," ucapnya.
Pemerintah daerah terus berkomitmen menjaga keberlangsungan usaha pertanian salah satunya melalui perlindungan asuransi ketenagakerjaan. Mereka didaftarkan sebagai peserta program BP Jamsostek. Ini termasuk asuransi perlindungan areal pertanian dari ancaman gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Abdilah Majid berharap para pengurus KTNA dapat berperan aktif mendorong para petani untuk bersiap menghadapi persaingan pasar global melalui kegiatan Rembug KTNA ini.
"Semoga para pengurus KTNA yang baru dikukuhkan ini mampu berkontribusi untuk kemajuan sektor pertanian di Kabupaten Bekasi," katanya.
Sebelumnya, Kabupaten Bekasi meluncurkan Beras Swasembada Solusi Ekonomi Masyarakat Bekasi (Swaresi). Beras ini hasil panen petani lokal yang diproduksi Badan Usaha Milik Daerah PT Bekasi Putera Jaya (BPJ). Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, menyatakan peluncuran beras lokal kategori premium ini merupakan upaya pemerintah daerah menjaga pasokan dan harga pangan melalui bisnis jual beli beras kepada masyarakat.
"Kami tugaskan untuk bisa menjaga pasokan dan harga komoditas beras," jelas Dani Ramdan di Bekasi, Selasa (6/8). Dia menuturkan, selain menjaga pasokan dan harga beras, BPJ juga diminta memenuhi kebutuhan pangan lain secara bertahap. Hal itu dikerjakan melalui skema penyediaan dan pendistribusian produk di pasaran agar ketersediaan serta harga pangan terkendali. wid/Ant/G-1