Akses pendidikan, termasuk peningkatan kualitas guru di kawasan Kota Nusantara diharapkan dapat sesuai harapan serta lebih baik dan maju.

PENAJAM PASER UTARA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyusun peta jalan pendidikan untuk memajukan pendidikan Kota Nusantara, Ibu Kota negara baru Indonesia yang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

"Kami sedang susun peta jalan pendidikan dan mungkin pertama kali di Indonesia ini ditargetkan selesai Mei 2024," kata Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN, Alimuddin, di Penajam, Sabtu (20/4).

Seperti dikutip dari Antara, Alimuddin mengatakan kebijakan pemerintah pusat menyangkut sektor pendidikan yang sudah berjalan dan tergantung pada regulasi yang mengikat dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang tidak mungkin diubah sehingga disusun peta jalan pendidikan agar program dapat tepat sasaran.

OIKN, tambah Alimuddin, telah memberikan pembekalan peningkatan kapasitas guru dalam pembelajaran berpusat pada murid di kawasan Kota Nusantara bekerja sama dengan Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Melalui pembelajaran itu, katanya, tenaga pendidik diberikan keleluasaan untuk membentuk sebuah peraturan yang baru, tetapi tidak bertentangan dengan filosofi atau landasan pendidikan di Indonesia. "OIKN ingin semua tenaga pengajar atau guru di kawasan Kota Nusantara menjadi guru penggerak," ujarnya.

Semua tenaga pendidik di kawasan Kota Nusantara, seperti di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kecamatan Loa Kulu, Loa Janan, Muara Jawa, Samboja, dan Samboja Barat, di Kabupaten Kutai Kartanegara, juga memiliki kemampuan menjadi guru penggerak.

Merdeka Belajar

Kebijakan pendidikan Kota Nusantara, kata dia, menggunakan program merdeka belajar plus lebih padat dan simpel, sehingga peserta didik menjadi lebih baik dalam mendapatkan pembelajaran sekaligus untuk mengembangkan bakat serta minat.

"Kami dukung Ibu Kota negara baru Indonesia, tapi juga muncul kekhawatiran karena potret pendidikan yang ada di wilayah Kota Nusantara saat ini masih jauh dari harapan," ucap Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Provinsi Kalimantan Timur, Wiwik Setiawati.

Dia mengharapkan akses pendidikan, termasuk peningkatan kualitas guru di kawasan Kota Nusantara, sesuai harapan serta lebih baik dan maju.

Sebelumnya, OIKN berdialog dengan para tokoh adat di Kalimantan Timur sebagai upaya meningkatkan kebersamaan dan menyamakan persepsi terkait pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dalam pembangunan IKN.

Direktur Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif OIKN, Muhsin Palinrungi, mengatakan pertemuan dengan dengan para tokoh adat ini penting untuk mempererat hubungan dan komunikasi, dan memastikan pembangunan IKN berjalan lancar.

"Melalui kegiatan ini kami ingin seluruh tokoh adat di Kalimantan Timur dan Indonesia bersatu padu dalam kebersamaan untuk Indonesia yang kini sedang giat-giatnya membangun IKN," ujar Muhsin.

Menurut Muhsin, para tokoh adat memiliki peran penting dalam pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Mereka bertanggung jawab untuk memelihara nilai-nilai budaya setempat, yang tidak hanya penting untuk menjaga identitas, tetapi juga menjadi inti dari semangat pembangunan IKN itu sendiri.

"Nilai budaya nasional adalah roh dari pembangunan IKN sehingga harus tetap terjaga dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika," lanjut dia.

Sementara itu, Sultan Paser, YM Aji Muhammad Jarnawi, menyatakan dukungan penuhnya terhadap pembangunan IKN. Dia menekankan pentingnya terciptanya simbiosis budaya yang menguntungkan bagi suku-suku di sekitar Nusantara sebagai bagian dari upaya pelibatan dan pemberdayaan masyarakat lokal.

Baca Juga: