Belakangan terjadi polemik soal kerja sama data kependudukan antar-Ditjen Dukcapil Kemendagri dengan pihak swasta. Sebab kerja sama itu berpotensi membocorkan data kependudukan, tapi Kemendagri berkeyakinan sebaliknya, hal itu mencegah kecurangan.

Inovasi yang dilakukan Ditjen Dukcapil itu tidak lain untuk memanfaatkan sebesar mungkin data kependudukan untuk kepentingan yang positif. Kemudian terbukti, hasil inovasi yang dilakukan meraih penghargaan internasional. Inovasi yang meraih penghargaan internasional itu adalah Geographic Information System (GIS). GIS sendiri adalah peta digital data penduduk sampai tingkat desa yang berbasis kewilayahan.

Untuk mengupas itu lebih lanjut, Koran Jakarta berkesempatan mewawancarai Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Zudan Arif Fakrulloh, di Jakarta. Berikut petikan wawancaranya.

Kabarnya peta digital hasil inovasi Dukcapil Kemendagri mendapat penghargaan dari ajang lomba internasional. Boleh tahu, lomba yang diikuti?

Ya alhamdulillah, kami, Ditjen Dukcapil Kemendagri, kembali meraih prestasi tingkat dunia. Inovasi kami, Geographic Information System (GIS) Dukcapil meraih penghargaan dalam lomba Map Gallery International. Bahkan, kami bertengger di peringkat pertama atau juara kesatu lho.

Lomba Map Gallery International digelar di mana?

Lomba ini digelar oleh Esri atau Environmental Systems Research Institute. Esti ini adalah sebuah perusahaan software sistem informasi geografi internasional. Mereka punya acara tahunan yang bernama Esri User Conference yang digelar di San Diego Convention Center, San Diego, California, Amerika Serikat. Lomba Map Gallery International itu sendiri dilaksanakan pada tanggal 8 sampai 12 Juli 2019.

Kabarnya, penghargaan ini bukan yang pertama kali diterima?

Ya benar, ini adalah penghargaan kali kedua yang kami terima dari Esri. Sebelumnya, kami juga meraih penghargaan pada lomba yang digelar pada tanggal 22 Nopember 2016. Penghargaan yang kami terima ketika itu untuk sistem informasi manajemen berbasis GIS.

Nah kemarin, kami, Ditjen Dukcapil Kemendagri mengikuti kompetisi pada kategori penilaian people's choice yang menampilkan Ratio of Availability of Education Facilities In City of Indonesia on 2018 pada kategori Thematic Map dengan tipe Interactive Map.

Penilaian lomba itu sendiri seperti apa?

Penilaian dilakukan dengan cara voting oleh netizen melalui internet dengan jumlah peserta sebanyak: 1.606 peserta dari seluruh dunia.

Boleh dijelaskan sedikit tentang apa itu GIS?

GIS itu adalah penyajian peta data penduduk sampai tingkat desa berbasis kewilayahan. Ini peta digital. Peta digital atau GIS ini merupakan salah satu inovasi penting dalam pelayanan Ditjen Dukcapil. Layanan ini bisa diperoleh gratis oleh siapa pun. Jadi bagi yang ingin mengaksesnya tinggal klik https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/.

Nanti setelah diklik akan tersaji peta 34 provinsi seluruh Indonesia. Nah, pada setiap provinsi akan terbaca lengkap masing-masing jumlah kabupaten atau kota sampai jumlah kecamatan, desa, kelurahan. Data lain yang tersaji dalam GIS adalah jumlah penduduk, luas wilayah, dan jumlah kepala keluarga.

Selain penghargaan dari Esri, kabarnya Dukcapil juga banyak meraih penghargaan?

Selama empat tahun belakangan, di masa saya jadi Dirjen, Dukcapil telah meraih 14 penghargaan nasional dan internasional. Penghargaan yang kami terima, antara lain dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Museum Rekor Indonesia (MURI), The Hassan Wirajuda Award, Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Perbarindo atau Perhimpunan BPR Indonesia. Kami juga mendapat dua kali penghargan dari Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo), kemudian dua penghargaan dari Kempan RB dan penghargaan dari Polri serta dari Esri itu sendiri.agus supriyatna/AR-3

Baca Juga: