Bertujuan mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan gerakan nasional bangga buatan Indonesia.

JAKARTA -Pemerintah Jakarta Timur menyelenggaran bazaar yang dikemas sebagai pesta rakyat. Pesta Rakyat ini diikuti 2.166 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). "Tujuannya, pesta bazaar UMKM inidiharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian para pelaku dan masyarakat sekitar," tandas Wali Kota Jaktim M Anwar, Jumat (14/6).

Kegiatan Pesta Rakyat diselenggarakan secara massal bersamaan di 68 titik. Titik-titik tersebut ada di kelurahan, kecamatan, dan mal di Jakarta Timur. Kegiatan ini masuk rekor Muri. Direktur Operasional Muri, Yusuf Ngadri, menuturkan, penyelenggara bazar serentak diharap mendorong

Jakarta Timur mengimplementasikan pelatihan-pelatihan UMKM untuk menghadapi era global.

Muri juga memberikan penghargaan kepada Pemprov Jakarta yang senantiasa mendukung kepala daerah memberikan yang terbaik untuk UMKM. Sementara itu, Wali Kota Jaktim M Anwar mengucapkan terima kasih atas penghargaan Muri.

"Tentunya ini salah satu upaya kita bersama. Saya tak bisa bekerja sendiri, tanpa para pengusaha, khususnya UMKM, kegiatan seperti ini tak akan terwujud," jelas Anwar. Dia menjelaskan, pelaksanaan bazar merupakan wujud nyata peningkatan ekonomi kerakyatan serta rasa cinta terhadap produk dalam negeri.

Selain bazar dalam rangkaian peringatan HUT Jakarta ini, Jakarta Timur juga mengadakan lomba stand up komedi dan memasak. Menurut Anwar,

Bazaar dalam rangka HUT ke-497 Jakarta dilaksanakan dengan tujuan memperkenalkan produk kreatif UMKM binaan Jakarta Entrepreneur.

Selain itu, juga untuk mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) dan gerakan nasional bangga buatan Indonesia (Gernas BBI).

"Kita tentu harus selalu memberi kesempatan kepada para pelaku usaha UMKM," ujarnya. Anwar juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan menyukseskan acara Pesta Rakya tersebut.

Berbasis Lokal

Sedangkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong pembangunan industri UMKM berbasis komoditas lokal unggulan. UMKM mesti mengolah sumber daya alam hasil perkebunan dan pertanian sebagai pondasi industri nasional ke depan.

"Kita harus membangun pabrik-pabrik skala kecil dan menengah berbasis bahan baku yang menjadi keunggulan domestik," kata Teten.

Dia menekankan pentingnya menciptakan lapangan kerja berkualitas. Salah satunya melalui pembangunan pabrik skala kecil yang mengolah bahan baku unggulan domestik.

Saat ini tidak lagi memungkinkan untuk mengundang manufaktur dari luar bersifat padat karya, karena keunggulan komparatif antarnegara sudah relatif hampir sama. Contoh konkret, Indonesia sebagai penghasil sawit terbesar, tetapi ekspornya masih sebatas CPO dan minyak goreng. Sedangkan perusahaan besar bisa memanfaatkan sawit menjadi bahan baku bagi puluhan produk.

Teten juga menyinggung industri parfum di Prancis yang 95 persen bahan bakunya berasal dari Indonesia. Begitu juga dengan industri kecantikan Korsel. "Yang paling banyak dicari anak-anak muda seluruh dunia adalah skincare. Salah satu produsen terbesar skincare dunia adalah Korsel," kata Teten.

Padahal, industri kecantikan Korsel mengambil bahan baku dari Indonesia seperti ekstrak lidah buaya, alpukat, dan tanaman herbal lainnya. "Kita kaya, tapi kenapa tidak olah sendiri sumber daya alam ini? Minimal menjadi bahan setengah jadi sehingga bisa menyuplai industri global," ujar Teten.

Sementara itu, Kementerian Koperasi dan UKM memperluas layanan pendampingan hukum bagi UMK dengan menandatangani perjanjian kerja sama sembilan lembaga bantuan hukum (LBH) untuk sembilan daerah.

"Melalui kerja sama ini, kami berharap kepada para LBH dapat memberikan bimbingan literasi dan motivasi untuk perkembangan UMK daerah," harap Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius.

Baca Juga: