Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki daya tarik tersendiri dalam hal kuliner dan pariwisata. Ada beberapa destinasi wisata yang terkenal, seperti Malioboro dan Keraton Yogyakarta. Yogyakarta seolah tak henti-hentinya menghadirkan beragam fungsinya, seolah semua yang Anda cari ada di sini.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, hutan mangrove Kulon Progo bisa menjadi tujuan wisata yang menarik. Hutan mangrove yang terletak di pesisir pantai Congot selatan Pulau Jawa ini selain dapat mencegah air laut masuk ke daratan, kini diolah menjadi objek wisata yang indah.
Lokasinya berada di Dusun Pasir Mendit kecamatan Temon, Kulon Progo. Hutan mangrove yang satu ini berada di atas aliran Sungai Bogowonto.
Pemandangan alam yang indah memiliki panorama yang indah, membuat Anda betah, berfoto dan menikmati liburan di tempat ini. Selain itu, keindahan jembatan bambu yang memanjang di sepanjang tepinya juga ditambahkan.
Kawasan wisata yang jauh dari kota ini membutuhkan waktu sekitar satu jam berkendara. Anda dapat menggunakan jalur antar-provinsi ke Watts. Saat ini lebih mudah untuk memasuki hutan mangrove karena sudah terdapat rambu-rambu jalan yang menandakan tempat wisata dengan kondisi jalan yang baik.
Rasa penasaran selama perjalanan akan dikaitkan dengan keindahan alam Kulon Progo yang mempesona, serta memanjakan mata seakan tak ingin berkedip, meski hanya sesaat.
Kawasan hutan ini masih berada di wilayah antara Pantai Glagah Indah dan Pantai Trisik. Oleh karena itu, setelah mengunjungi tempat ini, disarankan agar Anda mengunjungi Pantai Glagah yang terkenal dengan senjatanya yang indah.
Hutan bakau ini memang mempesona, ditambah jembatan yang terbuat dari kayu. Siapa pun yang ingin berkunjung ke sini harus tahu waktu yang tepat untuk datang ke sini. Disarankan untuk datang sekitar jam 8 sampai 10 pagi dan mulai jam 15:30 sore.
Anda bisa menyeberangi jembatan gantung dengan menyeberangi air. Tentunya, tantangannya jembatan akan bergoyang saat ada angin kencang. Nah, bagi yang ingin sedikit menguji diri, jembatan ini bisa menjadi pilihan Anda di dalam hutan mangrove.
Jika ingin berfoto di Menara Eiffel tidak perlu jauh-jauh ke Paris, hutan bakau ini juga ada. Penataan menara yang terbuat dari kayu bambu harus bisa membentuk Menara Eiffel dengan ketinggian sekitar 20 meter.
Selain berfoto di bawah Menara Eiffel, kamu juga bisa menikmati indahnya pemandangan laut dan hutan bakau dari atas. Tentunya anda harus waspada.
Anda bisa mengagumi hutan bakau ini dengan berbagai cara. Salah satunya menikmati beberapa atraksi menarik yang dikenalkan oleh pengelola. Selain itu, hembusan angin sepoi-sepoi menambah kesejukan tersendiri, sehingga bisa dikatakan sulit untuk beraktivitas di tempat ini.
Nah, ada semacam jembatan api di tempat ini. Jembatan ini menjadi spot selfie favorit teman-teman lokal lainnya. Keindahan jembatan ini bisa dilihat dari wahana ayunannya.
Mengapa jembatan ini disebut jembatan Si Api-Api? Sebab, jenis hutan mangrove di kawasan ini adalah hutan api. Oleh karena itu, jembatan kebanggaan ini dinamakan jembatan api.
Namun, saat berada di tempat ini, Anda harus memiliki sedikit kesabaran. Maklum, tempat favorit ini pasti akan diminati banyak orang. Oleh karena itu suka atau tidak suka, kalian harus rela berdiri bersama dan menjaga ketertiban agar bisa memiliki angle yang baik. Nikmati sepuasnya, bahkan jembatan tanpa foto.
Jika lelah berjalan kaki, Anda bisa menyewa perahu untuk menjelajahi hutan bakau dan Pantai Kadilangu. Anda bisa menyewa perahu dan berkeliling hanya dengan Rp 10.000 per orang.
Berperahu di Pantai Kadilangu bersama orang tercinta merupakan salah satu cara untuk menghilangkan penat dan kebosanan. Atau, Anda bisa berjalan-jalan di sekitar area tersebut, setelah itu Anda akan melihat berbagai jenis ikan yang lucu, menggemaskan dan menggemaskan yang akan menemani perjalanan Anda.
Ada juga banyak kepiting bakau yang lucu. Itu saja, dilarang keras memancing di tempat ini. Jangan kecewa karena nantinya akan dimanfaatkan dengan goa mangrove yang menawan. Suasananya masih sangat asri dan alami. Tenang, teduh dan sangat sejuk. Cocok untuk menghilangkan kepenatan dan kepenatan yang berlebihan.
Jangan heran, jika Anda sedang berada di Goa, nyamuk nakal akan menggigit orang. Karena goa ini sangat lembab dan pernah menjadi ladang nyamuk.
Terakhir, jangan lupakan malam hari di area tersebut. Meski tak seindah di pantai Glagah. Namun, menikmati senja di sini juga tak kalah mempesona. Dengan datangnya malam, langit-langit akan berubah. Sangat cocok menghabiskan momen ini bersama orang-orang tersayang. arn