Sebuah penerbangan Malaysia Airlines rute Kuala Lumpur ke kota Tawau di Sabah diduga mengalami insiden pada pada Minggu (3 April). The Strait Times melaporkan pesawat MH2664 itu menukik secara tiba-tiba akibat mengalami masalah teknis.

Pilot pesawat kemudian kembali ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), setelah lepas landas pukul 14.30 waktu setempat. Hal ini dilakukan sang pilot sebagai tindakan pencegahan demi keselamatan penumpang, seperti yang dikemukakan pihak maskapai.

Seorang penumpang, Halimah Nasoha membagikan pengalaman yang disebutnya mengerikan itu ke Facebook pribadinya. Dirinya mengatakan semua penumpang panik dan menjerit, beberapa bahkan menangis ketika pesawat kehilangan ketinggian.

"Ini sangat menakutkan bagi kebanyakan dari kami. Saya benar-benar merasa seperti akan mati," ujarnya, di Facebook, seperti dilaporkan kembali The Strait Times.

Dirinya juga mengklaim bahwa pelacak radar penerbangan yang ditampilkan di kabin menunjukkan bahwa penerbangan telah turun dari 25.000 kaki menjadi 23.000 kaki (7.620 meter menjadi 7.010 meter).

"Saya kesal karena saya tidak memakai sabuk pengaman pada waktu itu," katanya, menambahkan bahwa dia seperti melayang dari kursinya.

Halimah turut menjelaskan bahwa pesawat terbang dengan tidak stabil.

"Penerbangannya tidak stabil. Naik lalu turun. Tapi, pertama kali turun adalah yang terburuk," tambahnya.

Malaysia Airlines dalam keterangannya mengatakan bahwa masalah teknis yang dialami pesawat selama penerbangan diperparah oleh cuaca buruk. Namun pihak maskapai tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kendala cuaca yang dihadapi pilot. Pilot kembali ke KLIA Pesawat mendarat dengan selamat di Kuala Lumpur pada pukul 17.03.

Dilansir dari Flightradar24, pesawat yang digunakan Malaysia Airlines dalam insiden tersebut merupakan jenis Boeing 737-800. Jenis yang sama dengan pesawat China Eastern Airlines yang baru-baru ini mengalami kecelakaan fatal.

Pesawat China Eastern Airlines yang berjenis Boeing 737-800 NG dengan kode penerbangan MU5735 terjatuh di kawasan Guangxi, Tiongkok pada Senin (21/3). Pesawat juga dikabarkan menukik dari ketinggian jelajah 29.100 kaki dalam waktu 137 detik hingga akhirnya jatuh dan terbakar.

Baca Juga: