Pesawat hibrida yang beroperasi menggunakan baterai dan disokong generator listrik menawarkan penerbangan jarak pendek. Produsen pesawat Heart Aerospace bersama maskapai penerbangan Air Canada dan Sevenair siap meluncurkan pesawat hibrida untuk layanan komersial pada 2028.

Menyusul Air Canada, maskapai Sevenair asal Portugal yang berbasis di Cascais, telah menandatanganiletter of intentdengan Heart Aerospace, sebuah perusahaan pembuat pesawat listrik asal Swedia. Perjanjian tersebut mencakup pembelian tiga pesawat Heart ES-30 listrik dengan opsi untuk tiga tambahan.

Sevenair saat ini mengoperasikan tujuh rute regional di Portugal, yang semuanya dapat dijangkau oleh Heart ES-30. Pesawat untuk penerbangan regional memiliki kapasitas 30 penumpang dengan pendorong empat baling-baling.

Pesawat ditargetkan melayani penerbangan komersial pada 2028 ini dirancang sebagai pesawat hibrida. Kombinasi baterai dan generator listrik atau disebut turbogenerator hibrida untuk mengisi listrik selama di udara. Bahan bakarnya dirancang 100 persen dari bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan (sustainable aviation fuel/SAF).

Jangkauan dengan mode listrik penuh (all electric) Heart ES-30 dengan baterai terpasang dapat mencapai jarak jangkau 200 kilometer. Pada jarak ini memungkinkan maskapai terbang dalam emisi nol dengan tingkat kebisingan yang rendah.

Sedangkan untuk jarak 400 kilometer, perlu tambahan listrik dari turbogenerator untuk memasoklistrik yang mulai habis. Konfigurasi Heart ES-30 dapat mencapai jarak 800 kilometer, syaratnya konfigurasi kepadatan kursi dikurangi dan tambahan kapasitas baterai.

Chief Commercial Officer Heart Aerospace, Alexandre Alves, mengatakan Heart ES-30 di Sevenair akan menjadigame changeruntuk penerbangan regional jarak pendek yang menawarkan kebisingan rendah dan tanpa emisi.

"Fitur-fitur ini dikombinasikan dengan kemungkinan penurunan biaya operasi yang sangat dipengaruhi oleh bahan bakar dan pemeliharaan akan memungkinkan maskapai mana pun yang mengoperasikan pesawat untuk menawarkan rute baru yang sebelumnya tidak layak dan memperluas konektivitas udara regional ke spektrum penumpang yang lebih luas," kata dia seperti dikutip lamanSimple Flying.

Dengan tambahan pemesanan dari Sevenair, maka Heart Aerospace telah mengantongi total 230 pesanan dan 100 opsi untuk Heart ES-30. Sebelumnya pada bulan lalu, Air Canada telah menandatangani perjanjian pembelian bersama dengan peluncuran desain pesawat tersebut yang menggunakan logo maskapai penerbangan itu.

Menanggapi pesanan-pesanan yang dilakukan, CEO Heart Aerospace, Anders Forslund, mengatakan perusahaannya telah merancang pesawat yang dapat mengurangi emisi. Diharapkan sebelum dekade ini pesawat listrik dengan kombinasi hibrida dapat diluncurkan ke pasar.

"Dengan Heart ES-30, kami telah merancang pesawat yang dapat mulai mengurangi emisi dari perjalanan udara regional sebelum akhir dekade ini dan maskapai progresif seperti Sevenair yang membuatnya menjadi kenyataan. Kami tidak bisa lebih bahagia memiliki mereka sebagai mitra," ujar dia.

Pengembangan Desain Pertama

Forslund menjelaskan Heart ES-30 adalah desain kedua. Desain pertama adalah ES-19 sebuah pesawat dengan 19 tempat duduk. Namun sepertinya desain pertama itu tidak akan digunakan lagi dan diganti dengan desain kedua dan menjadi satu-satunya fokus Heart Aerospace sekarang ini.

Namun baik desain Heart ES-19 maupun Heart ES-30, keduanya sama-sama berteknologi hibrida-listrik. Artinya selain motor listrik, baterai, pendingin, distribusi tenaga, dan sistem kontrol, pesawat ini juga memiliki dua turbogenerator.

"Ini pada dasarnya adalah generator listrik, yang mendapatkan kekuatannya dari mesin jet kecil," kata Forslund.

Teknologi hibrida pada pesawat telah dikembangkan oleh Roll-Royce. Perusahaan asal Inggris ini mengembangkan teknologi ini untukelectric vertical take-off and landing(eVTOL) dan desain lainnya menggunakan motor listrik.

Rolls-Royce bukan bagian dari proyek Heart Aerospace. Meski menggunakan turbo generator untuk suplai listrik, namun pesawat dapat berjalan pada mode SAF 100 persen, tergantung dengan jarak yang ditempuh apakah 200 kilometer, 400 kilometer, atau 800 kilometer. Ketika jumlah penumpang dibatas hanya 25 penumpang, jangkauannya bisa berlipat ganda lagi, hingga 800 kilometer.

Pada awalnya, Heart ES-19 dirancang untuk menghubungkan komunitas kecil Nordik yang bergantung pada perjalanan udara saat ini. Banyak dari penerbangan ini cukup pendek sehingga jangkauan tenaga semua listrik Heart ES-30 masih terbatas pada beberapa rute, dengan operasi hibrida membuka rute lainnya.

Namun, pesanan yang datang dari beberapa operator penerbangan ke Heart Aerospace mayoritas bukan jenis Heart ES-19. Anak perusahaan United Airlines yaitu Mesa Air, telah memesan untuk 200 pesawat dan 100 opsi tambahan.

Letters of interesttelah ditandatangani dengan berbagai maskapai seperti Braathens, Icelandair, SAS, Sound Air di Selandia Baru, dan Rockton, lessor di Swedia, mereka mengkonfirmasi ulang pesanan atau minat mereka untuk Heart ES-30 dari pada E-19.

Pengumuman pada 15 September 2022 menunjukkan, Heart Aerospace mengumumkan 30 pesanan pesawat dari Air Canada untuk Es-30. Selanjutnya, maskapai ini adalah pemegang saham minoritas baru di Heart Aerospace, dengan investasi sebesar 5 juta dollar AS.

Heart Aerospace mendapatkan dukungan dari dalam negeri. Saab AB, perusahaan kedirgantaraan Swedia, juga telah berinvestasi di Heart Aerospace, dengan tambahan 5 juta dollar AS. Perusahaan ini memiliki banyak pengalaman dalam desain dan sertifikasi pesawat komersial.

Kolaborasi dengan perusahaan berpengalaman sering dilupakan oleh perusahaan perintis di bidang pembuatan pesawat terbang. Jadi keterlibatan Saab mungkin diharapkan menambah kepercayaan diri program ini.

Sebelumnya, Saab dilaporkan mengindikasikan bahwa mereka tidak tertarik untuk merancang atau membangun pesawat komersial apa pun. Desain pesawat komersial yang diciptakan adalah Saab 2000 sebuah turboprop yang pertama kali terbang pada 1992, sebagai evolusi dari Saab 340 yang lebih kecil. Saab kini telah berhenti memproduksi model 340 dan 2000 pada 1999.

LamanMentourpilotmelaporkan, Saab menolak pendekatan Embraer di Brasil, untuk kemitraan yang melibatkan turboprop masa depan. Embraer sedang mencari investor dan ingin mengenmbangkan pesawat terbang istrik dan juga hibrida.

Heart ES-30 yang dikembangkan saat ini mungkin lebih mirip dengan turboprop kecil konvensional. Heart ES-19 sebelumnya memiliki kabin bertekanan tetapi dalam badan pesawat non-silinder, menggunakan aluminium sebagai bahan utamanya.

Desain Heart ES-19 terlihat rumit untuk pesawat 19 kursi. Heart ES-30 tampaknya memiliki badan pesawat silindris, sayap yang diperkuat dengan penyangga, dan penyimpanan baterai di bawah kabin terlihat menonjol dan mengganggu aerodinamika.

Forslund mengatakan bahwa Heart ES-30 akan menampilkan tempat duduk tiga sejajar dan termasuk dapur dan toilet. Operator dan penumpangnya akan memiliki fitur yang familiar untuk digunakan, termasuk tempat penyimpanan di atas kepala dan kompartemen penyimpanan dan kargo untuk pesawat dengan ukuran ini. Diharapkan pada 2028 pesawat telah beroperasi secara komersial.hay/N-3

Turbogenerator Pasokan Baterai di Udara

Pesawat hibrida yang memadukan antara daya listrik dari baterai dan dukungan pengisian daya dari generator menjadi salah satu pilihan dalam pengembangan pesawat yang berkelanjutan. Untuk mendukung pesawat listrik hibrida, Rolls-Royce mengembangkan turbogenerator.

Teknologi turbo generator yang dapat mendukung pesawat hibrida-listrik melakukan misi jarak jauh, beban muatan lebih berat daripada menggunakan sistem propulsi seluruhnya listrik (all electric) sebuah pengembangan yang dapat membuka pintu baru bagi perusahaan eVTOL.

Sebagai bagian dari portofolio produk propulsi listrik Rolls-Royce, perusahaan mengatakan sedang mengembangkan teknologi turbogenerator, yang mencakup mesin kecil baru yang dirancang untuk aplikasi listrik hibrida. Sistem ini akan menjadi sumber daya terpasang yang dapat ditingkatkan untuk melayani rentang daya antara 500 dan 1.200 kilowatt.

Ini akan digunakan untuk mengisi ulang baterai setelah lepas landas atau menyalakan baling-baling secara langsung. Dengan turbogenerator yang dikembangkan memungkinkan pesawat untuk beralih di antara sumber daya selama penerbangan berlangsung.

Presiden Rolls-Royce Electrical, Rob Watson, mengatakan perusahaan bertujuan menjadi penyedia terkemuka seluruhnya listrik dan hybrid-listrik tenaga dan sistem propulsi untuk mobilitas udara maju (AAM) industri.

"Sebagai bagian dari strategi kami, kami mencari solusi berkelanjutan yang lengkap untuk pelanggan kami," kata dia dikutip laman resmi perusahaan.

"Ini berarti memperluas rute yang dapat didukung oleh penerbangan listrik melalui teknologi turbogenerator kami. Ini akan memajukan penerbangan hibrida-listrik dan berarti lebih banyak penumpang akan dapat melakukan perjalanan lebih jauh dengan pesawat emisi nol rendah hingga bersih," imbuh dia.

Watson mengatakan Rolls-Royce juga berencana untuk membangun jaringan yang ada dan menawarkan layanan pemeliharaan untuk sistem kelistrikan.

"Selain itu, Rolls-Royce Power Systems mampu menawarkan solusi untuk mendukung pengisian cepat pesawat listrik dan memberikan daya yang andal, hemat biaya, ramah iklim, dan berkelanjutan kevertiport," jelas dia.

Awal tahun ini, perusahaan mengumumkan kemitraannya dengan Luxaviation Group untuk menyediakan infrastruktur pengisian daya dan energi untuk jaringanvertiportyang direncanakan Luxaviation. Rolls-Royce telah mengatakan akan menyediakan layanan dukungan perawatan untuk pesawat listrik, dan solusi digital untukvertiport Luxaviation.

Program turbo generator dipimpin oleh para insinyur Rolls-Royce di Jerman, Norwegia, dan Hongaria, sebagian didanai oleh Kementerian Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman. Tahun lalu, Rolls-Royce mengumumkan niatnya untuk mencapai emisi nol karbon bersih dengan semua produk barunya pada 2023, dan dengan semua produk yang ada pada 2050. hay/N-3

Baca Juga: