JAKARTA - Pewartaan damai dan sukacita Natal menjelang Pilpres 2024 menjadi penting di tengah tensi politik yang semakin tinggi. Oleh sebab itu, Perkumpulan Pemuda Pemudi Indonesia Timur se-Jabodetabek melangsungkan pesta Natal dan Tahun Baru bersama pada Minggu, (28/1) di Jakarta. Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh seperti Haris Rusly Moti.
Dalam sambutannya, Haris menyampaikan harapannya agar polarisasi sosial dapat dihentikan sebagai akibat dari kontestasi Pemilu. "Perbedaan sosial dan agama selalu dijadikan alat untuk membenturkan masyarakat. Polarisasi ini harus dihentikan," ujar Haris.
Ketua Panitia Marcellus Hakeng Jayawibawa menyatakan, acara ini adalah momentum bagi warga Indonesia Timur untuk mewartakan damai dan sukacita Natal di masa kampanye yang semakin menegangkan.
"Kepada para pemuda dan pemudi yang hadir, Natal ini adalah kesempatan untuk kita saling berbagi kebahagiaan dan kasih sayang. Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk memperkuat persaudaraan dan persatuan di antara kita, terutama di tengah keberagaman yang kita miliki," ujar Marcellus.
Ketua Perkumpulan Pemuda Pemudi Indonesia Timur se-Jabodetabek Wilfridus Yon Ebit juga menyebutkan bahwa dalam perayaan ini, penting bagi publik untuk terlibat dalam pesta demokrasi dengan memilih berdasarkan rasionalitas dan nurani.
"Kita punya keinginan yang baik, bukan soal berkuasa tapi partisipasi soal demokrasi. Mari kita memberikan pilihan dengan rasa kasih sayang tersebut dengan memilih yang tepat", pungkas Ebiet.
Sebagai informasi, acara ini dihadiri oleh masyarakat Indonesia Timur yang berasal dari berbagai wilayah: NTT, Maluku, hingga Papua yang berdomisili di Jabodetabek. Ibadah dipimpin oleh Pdt. Dr. M. Ferry Haurissa Kakiay. Acara diawali dengan perayaan ibadah dilanjutkan dengan sambutan, hiburan, dan ditutup dengan goyang bersama. Kegiatan ini dihadiri oleh 1.000 masyarakat Indonesia Timur dari seputaran Jabodetabek.