TOKYO - Produsen otomotif Jepang mencermati langkah yang diambil Uni Eropa untuk mengurangi emisi gas rumah kaca setelah Uni Eropa pada Rabu (14/7) mengumumkan rencana untuk melarang penjualan mobil baru yang menggunakan bahan bakar bensin dan solar sebelum 2035.

Produsen otomotif Jepang merasa khawatir karena kendaraan hibridanya tak dapat bersaing di pasar global. Kelas kendaraan ini termasuk dalam larangan yang diajukan tersebut. Mobil hibrida memiliki mesin listrik dan pembakaran sekaligus.

Diperkirakan bahwa inisiatif Uni Eropa ini akan memicu perusahaan-perusahaan tersebut untuk memperbarui lini produknya dan mempercepat upaya untuk sepenuhnya beralih ke kendaraan listrik.

Para produsen otomotif Jepang ini telah menetapkan target baru sebagai respons terhadap langkah global untuk memangkas emisi gas rumah kaca.

Toyota menargetkan 40 persen kendaraannya di Eropa akan menggunakan tenaga listrik dan bahan bakar sel sebelum 2030. Sisanya adalah kendaraan hibrida.

Sementara itu, Nissan berencana mengalihkan seluruh lini produknya di Eropa dan pasar besar lainnya menjadi kendaraan listrik dan hibrida sebelum awal 2030-an. Honda memiliki rencana global untuk meluncurkan sepenuhnya jajaran kendaraan listrik dan bahan bakar sel sebelum 2040.

"Perusahaan-perusahaan itu mengungkapkan tengah menunggu apakah negara-negara anggota Uni Eropa akan memberikan lampu hijau atas serangkaian usulan iklim yang ambisius tersebut," tulis NHK, Kamis (15/7). NHK/I-1

Baca Juga: