JAKARTA - Jumlah masyarakatunbankedatau tidak memiliki rekening bank. Ini istilah informal bagi orang dewasa yang tidak menggunakan bank atau jasa lembaga perbankan cukup tinggi. Jumlah penduduk dewasa Indonesia yang belum terlayani jasa finansial pada 2019 menurut Google, Temasek dan Bain & Companymencapai 92 juta jiwa.

Untuk memberi akses finansial pada masyarakatunbankedperusahaan pinjaman keuangan (financial lending) AdaKami telah menyalurkan pinjaman 9,2 triliun rupiah hingga Desember 2021. Lebih dari 10,8 juta peminjam terdaftar dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Ke depannya, AdaKami berencana untuk terus menjangkau lebih banyak orangunbankedyang membutuhkan kemudahan akses finansial di Indonesia," kata CEO AdaKami, Bernardino M. Vega (Dino) dalam acara Media Gathering AdaKami di Jakarta Kamis (13/1).

Penyaluran kepada masyarakatunbankedpenting, mengingat masih banyak penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori tersebut. "Diperlukan kolaborasi antar berbagai institusi finansial untuk dapat melayani lebih banyak masyarakat yang termasuk dalam kategori unbanked ini," ujar dia.

Untuk menjawab kebutuhan dan tantangan upaya pemerataan akses finansial secara digital di seluruh Indonesia, AdaKami mengadopsi dan melokalisasi model bisnis dan teknologi dari pemangku kepentingan yang telah terbukti sukses.

"Namun, hal ini tentunya juga penting untuk diwujudkan dalam produk dan layanan yang terbaik untuk konsumen, serta dikomunikasikan kepada lebih banyak lapisan masyarakat," kata Business Development Manager AdaKami Jonathan Krissantosa.

Dalam memperbaiki tingkat literasi keuangan kepada para peminjamunbanked, AdaKami tahun ini akan meningkatkan program edukasi dan literasi keuangan. Dengan membantu peminjam memahami hak dan tanggung jawab mereka, maka perusahaan bisa membantu mereka memiliki pengelolaan keuangan yang sehat.

"AdaKami menyambut baik berbagai peluang kolaborasi guna mewujudkan akses keuangan dan ekonomi yang lebih inklusif," tutup Jonathan.

Baca Juga: