Nova Clean Energy, platform pengembangan energi terbarukan di Amerika Utara dari perusahaan investasi Bluestar Energy Capital, hari ini mengumumkan akuisisi HyFuels, sebuah proyek energi terbarukan yang berbasis di Pantai Teluk Texas yang terdiri dari 1 GW pengembangan tenaga angin dan tenaga surya tahap menengah dan akhir, serta sebuah proyek amoniak hijau tahap awal.

Dilansir dari Renewables Now, dengan luas 25.000 hektar, kompleks HyFuels akan memiliki dua pembangkit listrik tenaga angin dan dua pembangkit listrik tenaga surya serta lokasi amonia hijau yang berdekatan. Proyek ini diharapkan akan mencapai pemberitahuan penuh untuk dilanjutkan (NTP) pada tahun 2025 dan mulai beroperasi pada tahun 2026.

Platform ini diakuisisi dari BNB Renewable Energy (BNB), yang mulai mengembangkan skema ini pada akhir tahun 2020, dengan nilai yang tidak diungkapkan. Nova dan BNB telah bermitra dalam pembangunan kompleks HyFuels sejak pertengahan tahun 2023, menyelesaikan survei lingkungan, merencanakan koneksi jaringan, dan memesan peralatan. BNB akan tetap terlibat di bawah perjanjian layanan pengembangan jangka panjang.

Diluncurkan pada tahun 2020, Nova memiliki pipeline proyek lebih dari 5 GW di delapan negara bagian dan beberapa pasar listrik. Perusahaan ini menargetkan untuk menggunakan 10 GW tenaga listrik terbarukan pada tahun 2030.

Sebagai informasi, energi terbarukan, seperti tenaga surya dan angin, memegang peranan penting dalam transformasi global menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Seiring kekhawatiran terhadap perubahan iklim dan keterbatasan bahan bakar fosil yang semakin terasa, energi terbarukan menjadi pilihan yang semakin menonjol. Salah satu keunggulan utama dari energi terbarukan adalah kemampuannya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Tenaga surya dan angin, misalnya, tidak menghasilkan emisi karbon saat digunakan untuk menghasilkan listrik, menjadikannya pilihan yang ramah lingkungan.

Selain manfaat lingkungan, energi terbarukan juga membawa dampak positif dalam hal keamanan energi. Ketergantungan pada sumber energi terbarukan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil yang seringkali memicu konflik geopolitik dan fluktuasi harga yang tidak stabil. Dengan demikian, negara-negara yang menginvestasikan dalam infrastruktur energi terbarukan dapat meningkatkan kedaulatan energi mereka dan mengurangi risiko terhadap gangguan pasokan.

Namun, tantangan tetap ada dalam memperluas penggunaan energi terbarukan secara luas. Salah satu masalah utama adalah kurangnya infrastruktur dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung peningkatan produksi energi terbarukan secara efisien. Selain itu, biaya awal untuk mengembangkan dan memasang sistem energi terbarukan masih cukup tinggi, meskipun telah ada penurunan harga dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mengatasi tantangan ini, investasi besar-besaran dan kebijakan dukungan dari pemerintah dan sektor swasta diperlukan.

Secara keseluruhan, energi terbarukan merupakan pilar utama dalam transisi menuju masa depan energi yang berkelanjutan dan bersih. Dengan terus mendorong inovasi dan investasi dalam teknologi ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih hijau, lebih aman, dan lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Baca Juga: