BEIJING - Delegasi Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali melakukan perundingan putaran akhir di Beijing, Rabu (1/5). Kedua negara berupaya mengakhiri peseteruan dagang yang sempat mengguncang perekonomian global.

Utusan perdagangan AS, Robert Lighthizer, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, Wakil Perdana Menteri Tiongkok (PM), Liu He, dan sejumlah pejabat lainnya terlihat tersenyum saat sesi foto bersama dan saling berjabat tangan di Wisma Negara Diaoyutai, Beijing. "Kami berhasil melakukannya. Kami menikmati makan malam yang menyenangkan. Terima kasih semuanya," tukas Mnuchin kepada wartawan yang menunggu di hotel tempatnya menginap.

Pekan depan, Wakil PM Liu akan mendatangi Washington untuk putaran pembicaraan lain, khususnya terkait hal-hal yang menjadi pembahasan akhir dari negosiasi.

Menurut laporan New York Times (NYT), pembicaraan perdagangan antara AS dan Tiongkok di Bejing masuk tahap akhir. "Kami memasuki putaran terakhir. Saya pikir kedua belah pihak memiliki keinginan untuk mencapai kesepakatan. Kami telah membuat banyak kemajuan," kata Mnuchin seperti dikutip NYT.

Mnuchin menambahkan, ketika kedua negara mendekati kesepakatan, negosiasi mencapai tahap ketika salah satu perjanjian dapat terjadi atau itu bisa berakhir tanpa kesepakatan.

Mnuchin sebelumnya mengatakan, pertemuan di Beijing dan pembicaraan pekan depan di Washington akan membantu para pejabat Amerika memutuskan apakah akan merekomendasikan Presiden Donald Trump untuk setuju membuat kesepakatan dengan Beijing.

Beijing dan Washington telah banyak kemajuan dalam membahas isu-isu termasuk kekayaan intelektual dan transfer teknologi secara paksa untuk membantu mengakhiri konflik yang ditandai oleh tarif mahal, yang telah merugikan kedua belah pihak miliaran dollar, mengganggu rantai pasokan, dan mengguncang pasar keuangan.

Namun, para pejabat AS secara pribadi mengatakan bahwa mekanisme penegakan untuk suatu kesepakatan dan jadwal untuk menghapus tarif merupakan hal yang sulit.

Para pejabat Tiongkok juga mengakui bahwa mereka memandang mekanisme penegakan sebagai hal yang penting, tetapi mengatakan bahwa itu harus bekerja dua arah dan tidak dapat membatasi hanya terhadap Tiongkok.

Di Washington, orang-orang dekat dengan juru runding mengatakan bahwa pertanyaan tentang apakah dan kapan tarif AS untuk barang-barang Tiongkok senilai 250 miliar dollar AS akan dihapus, mungkin akan menjadi salah satu masalah terakhir yang harus diselesaikan. Presiden AS, Donald Trump, mengatakan bahwa ia mungkin akan mempertahankan beberapa tarif pada barang-barang Tiongkok untuk periode substansial.AFP/ang/AR-2

Baca Juga: