JAKARTA - Pertunjukan cahaya akan menghiasi langit malam akhir pekan ini saat hujan meteor Taurid mencapai puncaknya.

Menurut laporan Newsweek, pertunjukan tersebut dapat dilihat dari seluruh dunia. Puncaknya akan terjadi di Belahan Bumi Utara dalam dua minggu ke depan. Hujan meteor Taurid terjadi setiap musim gugur, terdiri dari dua aliran berbeda dari sumber berbeda, yang dikenal sebagai Taurid Selatan dan Utara.

"Hujan meteor Taurids unik karena terdiri dari dua aliran berbeda (Taurid Selatan dan Utara), keduanya menyebar seiring waktu karena pengaruh gravitasi Jupiter," Minjae Kim, peneliti di Departemen Fisika di Universitas Warwick di Inggris, kepada Newsweek.

"Di mana pun Anda berada di Bumi, kecuali Antartika, hujan meteor Taurid menghiasi langit hampir di setiap sudut planet kita."

Meteor-meteor tersebut tampaknya datang dari berbagai titik di konstelasi Taurus yang menjadi asal muasal nama hujan tersebut.

Hujan meteor terjadi ketika Bumi bergerak melalui awan puing-puing yang tertinggal di jalur komet dan asteroid yang mengorbit.

"Taurid Selatan (aktif sekitar 28 September hingga 2 Desember) mencapai puncaknya antara 4 dan 6 November, akibat planet kita melewati puing-puing yang ditinggalkan oleh komet Encke berperiode pendek," kata Kim.

Sebaliknya, Taurid Utara (aktif antara 13 Oktober dan 2 Desember) yang mencapai puncaknya antara 11 dan 13 November, tercipta karena lintasan Bumi melalui sisa-sisa asteroid eksentrik 2004 TG10.

Apa yang tampak seperti bintang jatuh dari Bumi sebenarnya adalah partikel kecil debu dan kotoran yang mengalir melalui atmosfer bumi.

"Meteor biasanya merupakan partikel kecil debu dan pasir yang mengambang di tata surya," kata Mark Gallaway, astronom dan pengajar sains di Royal Greenwich Observatory.

"Saat memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan rata-rata 70 km per detik, mereka memanas karena gesekan."

"Mereka juga memanaskan atmosfer, sedemikian rupa sehingga membuat jalur yang mereka ikuti bersinar. Cahaya inilah yang Anda lihat, saat meteor hancur, pada ketinggian sekitar 30 hingga 59 mil. Benda yang lebih besar, katakanlah seukuran kerikil, akan menghasilkan meteor terang yang dikenal sebagai bola api."

Taurid dapat dilihat dengan mata telanjang dan paling baik dilihat sekitar tengah malam.Pada puncak pertama akhir pekan ini, memudarnya bulan sabit dapat mengganggu visibilitas meteor.

Namun pada akhir pekan berikutnya, puncak Taurid Utara diperkirakan bertepatan dengan bulan baru sehingga memberikan kondisi pengamatan yang optimal.

Baca Juga: