JAKARTA - Direktur Utama PT Danareksa Investment Management Marsangap P Tamba meyakini pertumbuhan investor domestik akan menjadi salah satu penopang pertumbuhan investasi dalam jangka panjang.

"Hal ini seiring dengan strategi kami untuk mengoptimalkan kanal distribusi perbankan maupun fintech untuk menggapai segmen ritel. Keseriusan perseroan memandang segmen ini juga diperlihatkan dengan peluncuran aplikasi mobile InvestASIK pada 2019 dan pengembangannya secara kontinyu," ujar Marsangap melalui keterangan di Jakarta, Senin (24/5).

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah Single Investor Identification (SID) investor reksa dana meningkat lebih dari 300 persen dalam waktu kurang dari tiga tahun dan pada April 2021 sudah tumbuh hampir 39 persen (yoy) menjadi 4,4 juta SID. Hal itu menunjukkan reksa dana dipandang tetap berpotensi untuk menjadi salah satu alternatif investasi.

"Untuk tahun ini, kami mentargetkan pertumbuhan dana kelolaan dari segmen ritel mencapai lebih dari 50 persen posisi tahun sebelumnya. Perseroan menekankan penjualan produk reksa dana open end untuk ke depannya," kata Marsangap.

Menurut dia, dalam kondisi pandemi investor masih mencari reksa dana untuk opsi investasinya. Era suku bunga rendah akan mendorong investor untuk mencari opsi investasi selain reksa dana pasar uang yang setahun terakhir dana kelolaannya tumbuh pada kisaran 50 persen.

"Kami melihat dari sisi investor, likuiditas tetap menjadi salah satu yang menarik. Reksa dana pasar uang kami yakni Danareksa Seruni Pasar Uang II mencatat pertumbuhan dana kelolaan year to date di atas 1 triliun rupiah," ujar Marsangap.

Baca Juga: