JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan pertumbuhan industri cold storage atau rantai pendingin ikut memperkuat ketahanan pangan nasional. Ini membantu mengawetkan cadangan pangan nasional.

Direktur Distribusi dan Cadangan Bapanas, Rachmi Widiarini mengatakan salah satu yang dilakukan pemerintah adalah menjaga bahan pangan yang diproduksi perati peternak sampai ke konsumen itu kualitas tetap terjaga kemudian disimpan lebih lama untuk cadangan sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu waktu.

"Salah satu kemampuan menyimpan bahan pangan harus dingin daging ayam ikan disimpan dengan rantai dingin kontainer cold storage. Ini membantu menjaga cadangan pangan dan ketahanan pangan," ungkap Rachmi dalam gelaran IISM & Indonesia Cold Chain Expo (ICE) di Jakarta, Kamis (11/5).

Dia menegaskan pertumbuhan industri cold storage akan mempermudah produk dari peternak atau petani tetap berkualitas, sehingga bisa menjadi andalan ketahanan pangan nasional.

Saat ini, lanjutnya, badan pangan atas penugasan pemerintah harus mengirimkan daging ayam dan telur makanan untuk atasi stunting. Ayam yang dikirim harus dalam kondisi beku dan harus disuport mesin pendingin.

Direktur Pemasaran Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Erwin Dwiyana menerangkan, terkait pendingin ini sangat penting untuk mengatasi loses. Loses itu ada dua yakni pengurangan volume dan juga penurunan gizi.

"Nah kami pemerintah mendukung apalagi saat ini kita ini negara kepulauan dan tidak hanya untuk penyimpanan tetapi juga untuk armada logistik," papar Erwin.

Industri cold storage juga untuk mendukung daya saing produk perikanan kita di pasar global. "Keberadaan industri cold storage ikut membantu pasar produk perikanan ketika melakukan ekspor, karena akan membuat produknya tahan lama," paparnya.

Seperti diketahui, IISM & Indonesia Cold Chain Expo (ICE) merayakan edisi ke-10 sebagai pameran dagang terbesar di Indonesia untuk inovasi pangan dan sektor cold chain. Pameran ini menyoroti transformasi teknologi dalam jaringan rantai makanan laut, daging, dan makanan dingin yang menopang pasokan dan keamanan pangan negara.

Pameran ini digelar PT Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni) dan berlangsung dari 10-13 Mei 2023 di Jakarta International Expo, Kemayoran dan menghadirkan acara yang harus dihadiri oleh para profesional perdagangan di sektor makanan laut dan rantai dingin, termasuk pengolah makanan laut, distributor, importir, eksportir, penyedia logistik, dan penyedia teknologi. Dengan aktivitas, termasuk pengolahan dan pengemasan makanan laut dengan memamerkan teknologi, peralatan, dan solusi pemrosesan dan pengemasan terbaru untuk produk makanan laut, memastikan kesegaran dan kualitasnya.

"Kami sangat senang telah berhasil memulai dan menumbuhkan pameran dagang inovasi makanan dan teknologi rantai dingin terbesar dan terkuat di Indonesia yang telah berkembang dalam ukuran, serta kualitas peserta dan pengunjung untuk memenuhi permintaan pasar. IISM dan Indonesia Cold Chain Expo (ICE) bersama-sama mewakili peluang besar tersedia di seluruh sektor rantai makanan dan pendingin Indonesia untuk pemasok internasional dan lokal," kata Sofianto Widjaja, Director PT, Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni).

Dia juga menyampaikan acara ini akan menjadi platform yang sangat baik bagi para profesional di sektor seafood dan cold chain untuk mengeksplorasi peluang bisnis baru, belajar tentang tren dan teknologi terkini, serta terhubung dengan rekan-rekan industri. "Kami yakin pameran dagang ini akan menjadi tonggak penting dalam mempromosikan pertumbuhan industri makanan laut dan rantai dingin di Indonesia dan kawasan ini," pungkasnya.

Baca Juga: