JAKARTA - PT Pertamina (Persero) perlu menjamin ketersediaan pasokan gas Liquefied Petroleum Gas (LPG/ elpiji) di masyarakat jelang Idul Adha pada 17 Juni mendatang. Apalagi beberapa waktu terakhir, konsumen kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji subsidi 3 kilogram (kg).

Anggota Komisi VI DPR RI, Mulan Jameela mengatakan masyarakat di daerah konstituennya di Jawa Barat XI mengeluhkan kepadanya tentang langkanya gas elpiji 3 kg di pasaran. Apabila ada, kata Mulan, harganya akan jauh lebih mahal dibandingkan harga eceran yang seharusnya.

"Walaupun memang ada gas elpiji 3 kg-nya namun harganya mahal sekali, nah sementara sebentar lagi dalam beberapa hari kedepan kita akan melaksanakan Ibadah Kurban atau merayakan Iduladha. Kita harapkan tidak terjadi hal seperti ini," tegas Mulan dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI dengan PT Pertamina (Persero) di Jakarta, Rabu (12/6).

Dirinya juga meminta Pertamina menindak dan memberikan sanksi kepada pada oknum penimbun elpiji. "Dikhawatirkan kelangkaan ini terjadi akibat dari penimbunan gas elpiji dan apakah para agen-agen yang sudah melakukan penimbunan itu mereka diberikan sanksi seperti apa selama ini? Karena sering banget terjadi di dapil kami, Garut-Tasik, sering terjadi kelangkaan dan harganya mahal," imbuhnya.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima saat memimpin rapat tersebut juga mendorong Pertamina beserta seluruh subholding untuk memastikan ketersediaan, distribusi serta keterjangkauan harga BBM dan gas, meningkatkan pengawasan dan mengevaluasi sistem distribusi BBM dan gas bersubsidi, termasuk optimalisasi digitalisasi dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional.

Jamin Pasokan

Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro mengatakan Pertamina terus tumbuh menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan energi nasional. "Ketahanan energi dinilai dari 4 tolok ukur yakni availability, accessibility, affordability dan acceptability," ujar Wiko dalam RDP tersebut.

Pertamina terangnya terus menjalankan komitmen accessibility dan affordability. Accessibility adalah keterkoneksian sumber-sumber energi dengan konsumen, sedangkan affordability adalah keterjangkaun dari harga-harga energi yang disalurkan Pertamina kepada masyarakat.

Menurut WIko, jangkauan distribusi energi Pertamina saat ini telah mencapai 98 persen dengan didukung program BBM 1 Harga, Pertashop dan One Village One Outlet (OVOO). Ini merupakan upaya perusahaan plat merah tersebut untuk memperluas distribusi elpiji subsidi.

Baca Juga: