Bogor turunkan 1.100 personel gabungan menjaga keamanan. Di dalamnya termasuk komponen masyarakat.

BOGOR - Saat musim mudik atau libur lebaran objek-objek wisata Kota Bogor akan dijaga tim gabungan. Mereka terdiri dari TNI, Polri, dinas-dinas terkait, dan unsur masyarakat.

Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf Fikri Ferdian, Rabu, mengatakan Kota Bogor sendiri tidak mendapat banyak atensi saat arus mudik maupun balik.
Namundemikian, kata Fikri, atensi yang diperhatikan untuk Kota Bogor adalah titik-titik destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan setiap libur

"Polresta Bogor sudah menempatkan pos-pos pengamanan di tempat-tempat wisata. Mereka dibantu TNI dan stakeholder terkait," kata Fikri usai apel gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2024 di GOR Pajajaran. Fikri menjelaskan, warga Jakarta diperkirakan sebagian besar melaksanakan mudik. Namun, tak sedikit yang berliburke Kota Bogor.

Untuk menghindari permasalahan keamanan, kondusifitas, dan lalu lintas, Fikri menyebut personel gabungan sudah disiagakan mulai kemarin.

Selain itu, ada enam pos pengamanan (pospam) dan satu pos terpadu di Terminal Baranangsiang. Juga pospam yang disiapkan di seluruh objek wisata Kota Bogor. Seluruhnya 1.100 personel gabungan TNI-Polri, dinas terkait akan berjaga. Di dalamnya juga ada komponen masyarakat. "Kita terus bersinergi," ucapnya.

Radius 4 Km

Sementara itu, lanjutan kasus meledaknya gudang peluru milik Kodam Jaya di Ciangsana, aparat terus memperluas penyisiran. Kompi Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Zeni TNI Angkatan Darat terus menyisir kawasan permukiman untuk memastikan tidak ada lagi bahan peledak yang tercecer imbas ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Ciangsana.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar, menyebutkan sejauh ini tim Jihandak Zeni telah menyisir kawasan dalam radius dua kilometer dari Gudang Munisi.

"Radiusnya kemarin baru sampai dua kilometer. Kini akan diperluas sampai tiga atau empat kilometer agar aman," ujarnya. Secara aturan, jarak aman gudang peluru dengan permukiman warga adalah satu kilometer.

Dia menjamin tim Jihandak terus bekerja sampai memastikan tak ada lagi bahan peledak tercecer di luar gudang. Utamanya di kawasan permukiman warga. Ibaratnya seperti sarang laba-laba perlu jarak maksimal penyisirannya. Kalau sudah yakin tidak ada dalam dua hingga tiga hari ke depan, akan dianggap sudah bersih.

Kondisinya saat ini, permukiman warga jarak terdekat kurang lebih 400 meter dari gudang peluru di Ciangsana, Kabupaten Bogor. Maka, TNI berharap otoritas yang berwenang dapat memperhatikan persoalan itu.

Dia minta ke depan, pemda dalam merancang pengembangan tata ruang wilayah perlu melihat faktor itu juga. Perumahan jangan mendekati gudang munisi. Nugraha menceritakan, saat gudang berdiri dan mulai beroperasi sekitar 1980-an, tak ada permukiman di kawasan sekitar.

Gudang Amunisi Kodam Jaya di Ciangsana meledak Sabtu (30/3) dan menyebabkan sejumlah bahan peledak terpental sampai ke permukiman penduduk.

Baca Juga: