SURABAYA - Persebaya Surabaya terus mempertajam penyelesaian akhir dan skema bola mati (set piece) untuk menghadapi pertandingan pekan kesepuluh melawan PSIS Semarang, di Stadion I Wayan Dipta, Bali, pada Sabtu (2/11).
Pelatih Persebaya Paul Munster mengatakan anak asuhnya secara permainan sudah berkembang lebih baik secara perlahan, bahkan saat pertandingan terakhir melawan PSM Makassar meskipun hasilnya berakhir imbang 1-1.
"Untuk latihan ada detail-detail kecil dari fase serangan dan bola mati. karena sudah jelas skema bola mati kami bagus. Sementara untuk penguasaan bola, cara kami bermain, cara kami mengatur permainan di babak kedua. Semua orang tahu, kami semua tahu itu hanya penyelesaian akhir. Kami seharusnya mencetak dua atau tiga gol di babak kedua," ujar Munster di Surabaya, Rabu.
Pelatih asal Irlandia Utara itu menjelaskan, tim pelatih dan para pemain sudah berjuang keras untuk segera memecahkan kebuntuan terkait permainan menyerang hingga penyelesaian akhir.
"Saya pikir mungkin orang-orang atau para pendukung, tidak menyadari betapa kerasnya kami mengerjakannya. Saya adalah seorang penyerang. Jadi, saya memberikan detail sebanyak para pemain penyerang," katanya.
Positifnya, kata dia, dalam hal penyerangan sudah mulai membaik dalam setiap pertandingan dengan banyaknya peluang-peluang terjadi dari skemaoffensive strategy.
"Hal positifnya adalah kami mendapatkan banyak peluang. Karena dalam latihan, kami memberi mereka solusi tentang bagaimana kami dapat mencetak gol," ucapnya.
Bahkan, pelatih yang memiliki lisensi UEFA Pro tersebut yakin hanya tinggal menunggu waktu untuk pemain klub berjuluk Bajol Ijo itu dapat mencetak gol.
"Hanya menunggu waktu. Mendapatkan gol pertama, gol kedua dan semua pemain dan penyerang kami akan mulai percaya diri untuk dapat mencetak gol. Saya percaya itu karena pemain Persebaya memiliki kualitas baik," tuturnya.
Oleh karena itu, Munster berharap semua pendukung, Bonek dan Bonita juga bekerja sama untuk mendorong pemain dapat mewujudkan hal tersebut dengan dukungan positif.
"Itulah sebabnya saya katakan kepada para pendukung, dorong para pemain, berikan mereka dorongan positif. Karena mudah untuk mengkritik (negatif) dan jika itu terjadi kepercayaan diri pemain akan menurun. Kita tidak boleh membiarkan hal itu terjadi. Kita perlu mendukung semua pemain dalam situasi yang positif," ujar Munster.
Sementara itu, pemain Persebaya Alfredo Tata mengaku para pemain selalu melakukan evaluasi tim setiap setelah pertandingan, termasuk saat imbang lawan PSM Makassar.
"Saat ini kami mempersiapkan diri untuk melawan PSIS Semarang, kami melakukan evaluasi dari kekurangan saat pertandingan terakhir, salah satunya finishing," katanya.
Tata, sapaan akrabnya, yakin dengan persiapan yang matang saat latihan akan membukakan jalan meraih tiga poin di Stadion I Wayan Dipta saat menghadapi PSIS.
"Kami semua akan saling suport dan menjaga kekeluargaan ini, termasuk dengan para Bonek dan Bonita, karena saat ini semuanya harus saling memberi kepercayaannya untuk meraih hasil maksimal," ujarnya. Ant
Persebaya Pertajam Penyelesaian Akhir dan Bola Mati Jelang Lawan PSIS
30 Oktober 2024, 16:49 WIB
Waktu Baca 2 menit