LEBAK - Persalinan warga Badui pedalaman Kabupaten Lebak sudah banyak dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes), seperti puskesmas dan rumah sakit. "Kita tidak henti-hentinya mengajak warga Badui, khususnya ibu hamil agar persalinan kelahiran anak dilakukan di faskes," kata Kepala Puskesmas Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Dede Herdiansyah, Kamis (21/7).
Puskesmas Cisimeut yang membawahi pelayanan kesehatan masyarakat Badui di kawasan Gunung Kendeng itu menangani 58 perkampungan. Kondisi alam dan topografi perkampungan masyarakat Badui perbukitan, kebanyakan dikelilingi jalan curam dan terjal.
Menurut Dede, para petugas kesehatan seperti bidan harus berjalan kaki melintasi jalan setapak dengan kondisi jalan curam dan terjal untuk mengunjungi sembilan posko kesehatan di pedalaman permukiman Badui. Pemeriksaan kesehatan, kata Dede, sesuai dengan agenda bulanan untuk memeriksa kesehatan ibu hamil, penimbangan balita, serta sosialisasi kesehatan.
Apalagi, menurut Dede, musim hujan seperti sekarang, para petugas harus berhati-hati melintasi jalan setapak yang licin, curam, dan terjal agar tidak mengalami kecelakaan. "Namun, berkat perjuangan para bidan, kini masyarakat Badui mengenal kesehatan dan mau mendatangi faskes tersebut," katanya.
Saat ini, kata Dede, angka kematian ibu melahirkan di kawasan permukiman Badui relatif kecil karena petugas medis terus mengoptimalkan pelayanan kesehatan persalinan. "Kami menerima laporan angka kematian ibu tahun 2021 hanya dua. Malahan kematian balita tidak ada," kata Ketua Koordinator Bidan Puskesmas Cisimeut, Eros Rosita.
Dua ibu melahirkan yang meninggal karena melakukan sendiri, tidak di puskesmas atau minta bantuan pertolongan bidan. Padahal, jika mereka menghubungi bidan, kemungkinan besar akan selamat. Petugas kesehatan, lanjut Eros, juga dapat merujuk ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung bila pasien mengalami komplikasi kehamilan seperti pendarahan hebat. Ant/G-1

Baca Juga: