Disadari atau tidak, ada waktu di mana kita merasakan hari berjalan lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya. Seringkali kita menyebut, "Rasanya baru kemarin…," yang ternyata peristiwa itu telah berlalu 1 bulan, 2 bulan atau bahkan 1 tahun yang lalu.
Menurut Psikoklinis, semakin dewasa seseorang maka waktu akan terasa begitu cepat. Hal ini disebabkan oleh jam biologis kita yang telah diatur sedemikian rupa dan terjadi di dalam otak manusia.
Jam biologis ini membuat kita merasa dunia begitu mudah ditebak. Dalam artian, otak kita sudah memberi tahu, hari ini setelah bangun tidur kita akan mandi, sarapan, berangkat kerja, dan melakukan rutinitas lainnya yang sudah menjadi kebiasaan.
Dengan begitu, sudah tidak ada lagi kebaruan informasi yang dapat diterima saraf. Semuanya telah terbaca otak dan apa yang kita lakukan hanya sekedar menjalankan kebiasaan yang selama bertahun-tahun telah kita kerjakan.
Meski penjelasan mengenai jam biologis ini adalah suatu fakta yang tak terbantahkan, namun ternyata diluar dari masalah psikologi, ada alas an lain yang menjelaskan fenomena ini.
Dalam studi yang dipublikasi di Science Advances, perputaran inti Bumi berpengaruh dalam panjang waktu yang kita alami sehari-hari di planet ini.
Hasil dari studi tim peneliti dari University of Southern California (USC) menyebut, durasi selama satu hari di Bumi selalu berubah, bisa semakin lama atau semakin cepat tergantung pergerakan yang terjadi di inti Bumi.
Sebab, lamanya waktu dalam satu hari ditentukan oleh kecepatan rotasi planet. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perubahan medan magnet Bumi yang dihasilkan oleh inti Bumi.
Inti dalam Bumi merupakan sebuah bola merah panas dari besi padat yang dikelilingi oleh inti luar yang cair. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berada di paling tengah Bumi dan diselimuti oleh kerak Bumi.
Penelitian yang dilakukan oleh Dekan Profesor Ilmu Bumi di USC, John E. Vidale, menunjukkan bahwa inti Bumi mengalami rotasi super. Bagian ini berputar lebih cepat daripada lapisan lainnya yang menyelimuti Bumi.
John menyatakan, inti Bumi yang berada tepat di bawah kaki kita ini, terus bergerak maju-mundur setiap enam tahun. Cara kerja bagian ini memang tidak menghasilkan fenomena yang besar, namun hal tersebut sangat berpengaruh dalam lamanya hari yang kita lalui.
"Kita sering menganggap hari-hari di Bumi berjalan konstan 24 jam, padahal waktu per hari dapat mengalami variasi yang begitu banyak," ujar John pada IFL Science.
John menambahkan, pada 300 juta tahun yang lalu misalnya, satu hari di Bumi bisa berlangsung hanya dalam waktu 21 jam.
Tidak menutup kemungkinan, bisa jadi beberapa dekade kemudian, periode waktu dalam satu hari bisa lebih cepat atau lebih lambat dari yang ditetapkan hari ini.