JAKARTA- Hasil survei perbankan yang dilaksanakan Bank Indonesia (BI) menunjukkan pertumbuhan kredit baru pada triwulan II-2020 menurun, tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru sebesar minus 33,9 persen, lebih rendah dibandingkan 23,7 persen pada triwulan sebelumnya dan 78,3 persen pada triwulan II-2019.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko di Jakarta, Rabu (15/7) menyatakan berdasarkan jenis penggunaan, penurunan pertumbuhan kredit baru terjadi pada seluruh jenis kredit, dengan penurunan terbesar pada jenis kredit investasi.

"Pada triwulan III-2020 pertumbuhan kredit baru diperkirakan meningkat, meski tidak setinggi periode yang sama pada tahun sebelumnya," kata Onny.

Kebijakan penyaluran kredit pada triwulan III-2020 diperkirakan lebih longgar, terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 3,9 persen, lebih rendah dibandingkan 35,5 persen pada triwulan sebelumnya.

Pelonggaran standar penyaluran kredit akan dilakukan pada seluruh jenis kredit, dengan aspek kebijakan penyaluran kredit yang akan diperlonggar yaitu plafon kredit, agunan, dan jangka waktu kredit.

Secara umum, hasil survei mengindikasikan pertumbuhan kredit yang melambat untuk keseluruhan 2020.

Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2020 sebesar 2,5 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan realisasi kredit pada 2019 sebesar 6,1 persen dan perkiraan pada survei periode sebelumnya sebesar 5,5 persen.bud/E-9

Baca Juga: