Sektor pertanian tetap bisa bertahan dalam menyediakan pangan bagi masyarakat dalam masa pandemi Covid-19 ini.

JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya pemenuhan kebutuhan stok pangan nasional. Salah satunya melalui program yang menjadi andalan Kementan saat ini yaitu Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Padi.

Di Cilacap (Jawa Tenga), panen perdana berhasil dilakukan dari program ini. PATB adalah program peningkatan produksi padi dengan memanfaatkan lahan baru yang belum pernah ditanami, seperti tumpangsari dengan areal perkebunan, kehutanan, lahan rawa, lahan galian eks tambang, dan sebagainya.

PATB juga sesuai dengan harapan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang berupaya agar produksi pertanian digenjot hingga berlipat-lipat. Apalagi sektor ini memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional.

"Adanya musibah wabah virus Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor," jelas Mentan di Jakarta, Kamis (11/3).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan insan pertanian harus bersyukur karena sektor pertanian tetap bisa survive dalam menyediakan pangan bagi masyarakat dalam masa pandemi Covid-19 ini.

"Salah satu yang mendukung capaian ini adalah peran Kostratani, yaitu diharapkan mampu memperkuat produksi dan koordinasi stakeholder pertanian, seperti penyuluh, petani, dan pelaku usaha di tingkat lapangan melalui media digital," tegas Dedi melalui keterangan resmi Kementan.

Sebagai salah satu sentra padi yang cukup menonjol, Cilacap turut menyumbang tambahan produksi padi melalui kelompok tani yang tersebar diseluruh Kabupaten Cilacap.

Di penghujung Februari dan awal Maret 2021 mulai dilaksanakan panen dari program PATB yang telah diawali tanam padi gogo pada November 2020.

Kegiatan panen padi saat ini sudah ramai dilaksanakan termasuk oleh Poktan Sari Reja dan Kelompok Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Giri Mulyo sebagai pelaksana program PATB wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kostratani Sidareja.

Lebih Produktif

Yusuf Irianto, Koordinator BPP Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, menambahkan bahwa ini adalah permulaan yang bagus. Dari hasil ubinan varietas inpari 33 yang dilaksanakan Poktan Sari Reja mencapai 5,5 kilogram (kg), dengan provitas mencapai 8,8 ton per hektare (ha).

Jika luasan PATB 20 ha, maka produksi hampir 176 ton. Sedangkan hasil ubinan varietas Situ Bagendit di kelompok LMDH Giri Mulyo diperoleh 6,1 kg dengan provitas mencapai 9,76 ton per hektare.

"Jika luasan PATB 5 ha maka produksi berkisar 48,8 ton. Total luas panen Kecamatan Sidareja dari 1380 ha bertambah 25 ha," sebutnya.

Mumin, Ketua Poktan Sari Reja, mengatakan pihaknya akhirnya bisa panen padi gogo memanfaatkan lahan kering sekitar tanaman tahunan. Pemerintah terang dia telah memberikan bantuan benih, pupuk NPK, POC, pestisida, herbisida, sumur bor dan pompa, serta biaya olah tanah yang sangat bermanfaat untuk kami.

"Sumur bor dan pompa bisa kami manfaatkan untuk budi daya di musim selanjutnya," jelasnya.

Baca Juga: