JAKARTA - Dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diperlukan komitmen dan sinergi yang kuat dari para pihak di tingkat tapak. Dengan sinergi yang baik di tingkat tapak, diharapkan upaya pencegahan karhutla dapat dilakukan secara optimal sehingga karhutla akan mudah untuk ditanggulangi.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Raffles B Panjaitan, mengatakan memasuki musim kemarau, kesiapsiagaan pengendalian karhutla terus ditingkatkan, terutama di wilayah-wilayah rawan.

"Pemerintah Daerah dan KLHK bersama instansi terkait lainnya terus lakukan berbagai upaya dalam rangka persiapan penanganan karhutla," kata dia, di Jakarta, Rabu (16/5).

Sebelumnya, dalam upaya pencegahan karhutla di tingkat tapak, KLHK telah melaksanakan patroli terpadu pencegahan karhutla bersama para pihak. Patroli terpadu dilaksanakan di wilayah-wilayah desa rawan sebagai bentuk antisipasi kejadian kebakaran di musim kemarau.

Antisipasi di wilayah Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah, misalnya, patroli terpadu telah berjalan sejak pertengahan April 2018. Begitu juga di wilayah Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, sejak awal Mei 2018 telah melaksanakan patroli terpadu.

Dalam rangka meningkatkan komitmen dan sinergi pengendalian karhutla, Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau juga menyelenggarakan Apel Siaga Pencegahan dan Kesiapsiagaan Karhutla Kabupaten Pulang Pisau 2018, di Stadion HM Sanusi, Kabupaten Pulang Pisau.

Dalam apel tersebut, Bupati Pulang Pisau, Muhammad Hatta, mengimbau kepada peserta apel agar upaya pencegahan karhutla dapat dilaksanakan sedini mungkin dengan melibatkan semua unsur yang ada, seperti yaitu TNI, POLRI, Manggala Agni, pemerintah kabupaten sampai tingkat desa, unit-unit usaha, dan juga organisasi kemasyarakatan.

"Diharapkan para pihak ini membangun sinergi dan secara terpadu melakukan pencegahan karhutla di tingkat tapak," ujar Hatta.

Pada kesempatan tersebut, turut disiagakan peralatan dan kendaraan pemadaman karhutla, antara lain 12 unit mobil satgas karhutla, 20 unit kendaraan roda dua, delapan unit mesin pemadam, serta beberapa set peralatan tangan. Ant/E-3

Baca Juga: