Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia Mahfud MD mengatakan, ketersediaan saluran informasi akibat perkembangan teknologi membuat semua pihak perlu berkolaborasi menangani narasi negatif, informasi palsu atauhoax, hingga konten ekstrimisme.

"Pemerintah memerlukan kerja sama dan dukungan berbagai pihak dalam menangani dan mengelola narasi negatif, informasihoax, dan konten ekstrimisme lainnya yang tersebar di ruang digital," kata Mahfud MD melalui video sambutannya saat acara gala premier Salam Forum oleh Wahid Foundation di Jakarta, Jumat (1/4).

Menurut dia, ruang digital yang saat ini telah menjadi sumber informasi bagi masyarakat, pada kenyataannya tak jarang menjadi tempat penyebaran berbagai konten negatif.

Mahfud mengatakan, pemerintah akan terus memberikan perhatian terhadap konten-konten yang memuat ujaran kebencian, informasihoax, dan bernarasi negatif yang tidak berdasar pada data dan fakta, yang beberapa tahun terakhir marak ditemukan di ruang digital.

"Konten-konten yang seperti ini telah menggiring pemikiran bahkan membangun pemahaman yang salah di kalangan masyarakat terhadap suatu isu, yang pada akhirnya mengganggu persatuan bangsa dan stabilitas nasional," ujar Mahfud.

"Saya berharap, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat madani terus diperkuat dalam menjaga ruang digital yang aman, toleran, dan damai," imbuhnya.

Tangan Masyarakat

Sementara itu, Deputi Bidang Kerjasama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Andhika Chrisnayudhanto mengatakan, peran yang sangat signifikan untuk menangani narasi negatif hingga konten ekstrimisme sebenarnya berada di tangan masyarakat.

"Pemerintah itu memfasilitasi, yang berperan itu masyarakat. Kalau kampanye dibuat oleh masyarakat, itu pasti orang akan menonton. Misal membuat film tentang kehidupan sehari-hari dan pesannya langsung dari masyarakatnya sendiri. Itu akan lebih diterima.Credible voicesada di masyarakat," kata Andika.Ant/And

Baca Juga: