Kolaborasi antara industri dan satuan pendidikan harus saling menguntungkan. Menurutnya, jangan sampai kolaborasi terjalin hanya sekadar basa-basi saja.

JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati, menyatakan kolaborasi antara industri dan satuan pendidikan harus saling menguntungkan. Menurutnya, jangan sampai kolaborasi terjalin hanya sekadar basa-basi saja.

"Kerja sama itu bukan basa-basi atau misalnya kerja sama yang dilakukan atau dikerjakan basisnya kasihan, yang satu mungkin mendapat benefit yang satu mungkin tidak mendapat benefit. Itu kita tidak inginkan," ujar Kiki, dalam Business Matching 2024 China-Indonesia EducationIndustri Talk, di Jakarta, Rabu (24/4).

Dia menekankan, kolaborasi antara industri dan satuan pendidikan harus saling menguatkan. Adapun kebutuhan satuan pendidikan yaitu menyiapkan kualitas sumber daya manusia.

"Bagaimana SDM kita, generasi muda kita, itu siap dengan teknologi apapun yang akan mereka gunakan atau yang akan mereka hadapi di masa depan," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Kemendikbudristek menggelar diskusi terkait kolaborasi antara industri di Cina dengan satuan pendidikan vokasi. Industri yang hadir dari berbagai sektor mulai dari manufaktur, kesehatan, dan pendidikan.

Kiki menyebut, ke depan pihaknya akan menjalin kegiatan serupa dengan negara-negara lain. Diharapkan kegiatan tersebut bisa fokus mengupas kebutuhan masing-masing negara terkait kolaborasi dengan satuan pendidikan di Indonesia.

"Jadi ini kebetulan momennya Cina. Pada momen-momen berikut akan ada negara-negara lain. Kenapa satu persatu? Jadi karena setiap negara punya karakter, punya kebutuhan," katanya.

Dia mengungkapkan, kegiatan tersebut penting agar negara yang nanti berkolaborasi bisa mengenali karakter sumber daya manusia Indonesia. Ujung dari kolaborasi tersebut adalah menyiapkan lulusan yang siap kerja.

"Targetnya adalah generasi muda kita punya daya saing yang sangat tinggi di lapangan pekerjaan apapun masyarakat. Tujuan utamanya adalah menyiapkan generasi muda Indonesia menghadapi masa depan dalam situasi apapun di negara masing-masing," ucapnya. ruf/S-2

Baca Juga: