Sidoarjo - Pemkab Sidoarjo, Jawa Timur, berkomitmen menangani penyebaranHuman Immunodeficiency Virus(HIV)/Acqueried immunodeficiency syndrome(AIDS) di Kabupaten Sidoarjo dengan target nol kasus baru tahun 2030 sebagai bagian dari program nasional untuk mengakhiri epidemi HIV/AIDS di Indonesia.

"Penanganan HIV bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Kami akan terus meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang HIV, menghapus stigma, serta menyediakan akses pengobatan yang memadai bagi mereka yang terinfeksi," ujar Plt Bupati Sidoarjo Subandi dalam acara Pertemuan Ketua KPA dengan ODHIV dan OHIDHA di Pendopo Delta Wibawa, Senin.

Subandi mengatakan pemerintah daerah akan fokus pada peningkatan sosialisasi, pencegahan, serta pengobatan bagi penderita HIV dan penanganan juga perlu kolaborasi antara berbagai pihak terkait.

"Kita butuh sinergi mulai dari desa, kecamatan, puskesmas, pengobatan klinik, hingga yayasan dan organisasi masyarakat peduli HIV/AIDS, untuk pencegahan dan penanganan," tuturnya.

Selain itu, Ia juga menekankan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah sebagai upaya pencegahan sejak dini.

"Kami ingin generasi muda Sidoarjo mendapatkan informasi yang benar tentang HIV dan bagaimana cara pencegahan. Pendidikan ini sangat penting untuk memutus rantai penyebaran HIV," katanya.

Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo, dr. Hinu Tri Sulistijorini Ririn mengatakan langkah konkret yang telah dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo meliputi penyediaan layanan tes HIV gratis di puskesmas dan rumah sakit.

"Untuk program tahunan kami adalah per puskesmas adamobile visitedibantu dengan yayasan secara sukarela mau diperiksa, sehingga sangat membantu jumlah terdeteksi HIV/AIDS ini," katanya.

Dari data Dinkes Kabupaten Sidoarjo mencatat dari jumlah HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo sebanyak 5.830 kasus dan 70 persen di dominasi oleh laki-laki sedangkan 30 persen sisanya perempuan. Dari jumlah tersebut, Kecamatan Krian dan Kecamatan Porong masih mendominasi banyaknya penderita HIV/AIDS.

Baca Juga: