Dana yang dikelola pemerintah banyak digunakan untuk keperluan penanganan pandemi, sehingga cukup berpengaruh pada pelaksanaan program pemerintah yang berbasis anggaran.

JAKARTA - Program perlindungan sosial yang digulirkan pemerintah bertujuan untuk mengatasi masalah kemiskinan di tengah pandemi Covid-19. Demikian ditekankan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Jakarta, Minggu (20/3).

"Kita menjaga supaya masalah kemiskinan dan sosial tidak terlalu jatuh. Maka, harus disiapkan melalui upaya-upaya perlindungan sosial," ujar Wapres. Menurutnya, ada dua pendekatan dalam mengatasi masalah kemiskinan. Satu melalui perlindungan sosial yang diberikan melalui berbagai bantuan sosial.

Kedua, melalui pemberdayaan masyarakat. Ini program yang melibatkan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan pembangunan di tingkat akar rumput. Dengan begitu, rakyat mempunyai rasa memiliki terhadap program pembangunan tersebut, tidak hanya menerima bantuan.

"Jadi, masalah kemiskinan didekati melalui perlindungan atau bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat," tutur Wapres. Sementara itu, untuk mengoptimalkan pemulihan ekonomi nasional, Wapres menuturkan saat ini pemerintah terus mengupayakan koordinasi kementerian/lembaga terkait, agar bantuan sosial dapat diberikan tepat sasaran.

"Kita sekarang mengoordinasikan semua program. Kita melakukan konvergensi agar sasaran-sasaran sesuai dengan tujuan di daerah," ungkapnya. Ma'ruf mengakui bahwa dana yang dikelola pemerintah banyak digunakan untuk keperluan penanganan pandemi, sehingga cukup berpengaruh pada pelaksanaan program pemerintah yang berbasis anggaran.

Semua Terkena
Dia memberi contoh, beberapa waktu lalu tersedot refocusing. Seluruh dana untuk penanganan pandemi. Jadi, semua terkena dampak akibat pandemi. Dia menekankan, ekonomi nasional sedang dalam tahap pemulihan. Maka, harus terus diupayakan untuk mendorong bangkitnya UMKM melalui berbagai bantuan dan keringanan.

"UMKM dorong melalui bantuan-bantuan baik keringanan pajak maupun bantuan sosial. Semua kita dorong dan sekarang sedang dalam recovery," tuturnya. Saat ini jumlah orang miskin masih sekitar 28 juta.

Beberapa waktu lalu diinformasikan bahwa pemerintah tahun ini menggulirkan aneka jenis bantuan sosial yang berasal dari APBN 2022. Untuk mendukung pemulihan dan penanganan pandemi, digulirkan bantuan sosial. Salah satunya melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022.

Pada tahun ini, anggaran PEN ditetapkan sebesar 414,1 triliun rupiah. Tiga program yang masih akan bergulir selama setahun ke depan. Untuk bidang kesehatan (117,9 triliun rupiah), perlindungan masyarakat (154,8 triliun), dan penguatan pemulihan ekonomi (141,4 triliun).

Pagu anggaran terbesar untuk kebutuhan perlindungan masyarakat. Pada program ini, sejumlah bantuan sosial tahun sebelumnya akan kembali digulirkan. Di antaranya, Program Keluarga Harapan untuk 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Lalu, Kartu Sembako untuk 18,8 juta KPM. Kartu Prakerja untuk 2,9 juta peserta. Dukungan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan dan BLT Desa.

Baca Juga: