JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi penyandang penyakit lain salah satunya Orang DenganHIV/AIDS(ODHA). ODHA dengan imunitas yang rentan diharapkan dapat menjalankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak fisik, memakai masker dan rajin mencuci tangan.

"Covid-19 tidak hanya mempengaruhi komunitas ODHA, tetapi berdampak pada rantai pasokan dan ketersediaaan dan aksesiblitas ARV (Antiretroviral) di Indonesai sebagai konsekuensi dari pembatasan sosial dan tranportasi," ujar Country Director UNAIDS Indonesia Mr. Stuart Watson dalam konferensi pers virtual baru-baru ini.

Bagi ODHA, ARV merupakan obat yang ampuh menekan virus HIV/AIDS dalam tubuh. Saking ampuhnya, penderita HIV/AIDS bahkan bisa berkeluarga, produktif bekerja, dan virus nya tidak menular ke istri atau anak.

UNAIDS ingin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan persediaan ARV dan mempertimbangkan alternatif pengiriman yang sangat penting bagi tersedianya oba-obat dengan stok mencukupi. Sementara itu, Direktur P2PML Direktorat Jenderal P2P Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu mengatakan, ada berbagai layanan yang bisa didapatkan ODHA. Tujuannya tentu untuk membantu ODHA tetap berobat mesti terhalang pandemi.

Pertama dari segi kontrol, dia berharap bisa dikerjakan secara daring lewat platform telemedicine. "Telemedicine telah tersedia di berbagai platform kesehatan. Salah satu masalah yang bisa direspons termasuk HIV/ AIDS. Jadi, ODHA tidak perlu pergi ke rumah sakit," katanya dalam webinar bersama Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia belum lama.

Meski disarankan melalui platform daring, ODHA masih dapat ke rumah jika pasien mengalami gejala Covid-19 seperti batuk, demam, dengan gejala flu lainnya. "Pasien ODHA akan mendapatkan pertolongan yang optimal jika terjangkit Covid-19. Sampai 30 Juni 2020, setidaknya sudah ada 28 ODHA yang terjangkit Covid-19. S mua kita tangani dengan baik," katanya.

Wiendra juga mengatakan bahwa obat ARV akan diberikan untuk stok ODHA selama dua hingga tiga bulan ke depan. Namun, ini dipertimbangkan dari ketersediaan ARV. "Kami akan secara selektif mempertimbangkan ODHA, khususnya obat diprioritaskan bagi mereka yang tinggal di wilayah epicentrum Covid-19," katanya. Hay/G-1

Baca Juga: