JAKARTA - Kementerian Perindustrian terus berperan aktif dalam mencetak dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor industri nasional. Salah satu program yang rutin dilaksanakan adalah melalui penyelenggaraan Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS).

"JARVIS merupakan langkah awal dalam mencetak SDM industri yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman,"kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu (24/4).

Jarvis Bersama dilaksanakan di seluruh unit pendidikan Kemenperin yang meliputi sembilan SMK, 11 Politeknik, dan dua Akademi Komunitas. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2022 lalu, JARVIS Bersama memiliki jumlah pendaftar yang tinggi dan terus meningkat setiap tahunnya.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan menyebut tahun 2023 lalu, terdapat 31.211 calon siswa dan mahasiswa yang mendaftar melalui jalur tersebut. Tahun ini, JARVIS Bersama dibuka pada 22 April 2023 sampai 31 Mei 2024. "Calon siswa SMK dan Politeknik maupun Akom Kemenperin dari seluruh Indonesia bisa mendaftar melalui situs jarvis.kemenperin.go.id,"sebutnya.

JARVIS terdiri dari tiga jalur pendaftaran, yaitu JARVIS Mandiri yang diadakan oleh unit pendidikan masing-masing, JARVIS Prestasi untuk seleksi bagi siswa berprestasi, dan Jarvis Bersama yang diadakan oleh Kemenperin secara serentak di unit pendidikan Kemenperin.

"Untuk tahun 2024 ini, kuota pendaftar JARVIS Bersama sebanyak 1.702 kursi untuk politeknik dan akademi komunitas Kemenperin, serta terdapat 562 kursi untuk SMK Kemenperin,"ungkap Masrokhan.

Penyerapan lulusan unit pendidikan Kemenperin oleh industri memiliki persentase yang cukup besar. Dari 2.163 lulusan SMK Kemenperin tahun 2023, sebesar 87,34 persen di antaranya sudah terserap dunia kerja bahkan sebelum di wisuda, dan begitu pula dengan 74,04 persen dari 3.510 lulusan Politeknik dan Akademi Komunitas pada tahun tersebut.

"Best Practice"

Sekolah dan kampus di lingkungan Kemenperin telah menerapkan best practice pendidikan vokasi melalui pendidikan sistem ganda (dual system), yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara berimbang, baik di kampus maupun di industri.

Unit pendidikan Kemenperin dilengkapi dengan peralatan, laboratorium, workshop standar industri dan Teaching Factory. Fasilitas tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sektor industri, sehingga lulusan sudah bisa beradaptasi saat terjun ke industri.

Baca Juga: