Palu - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan memiliki komitmen untuk mendukung pengembangan dan promosi kain batik tenun motif kelor khas Kota Palu hingga ke luar negeri.
"Kami sangat mengapresiasi atas upaya Pemerintah Kota Palu dengan pemanfaatan daun kelor sebagai produk kesehatan, hingga proses penenunan motif kelor pada batik," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Hermansyah Siregar saat menerima kunjungan dari Disperindag Kota Palu di Palu, Senin.
Ia mengemukakan bahwa upaya-upaya yang dilakukan Pemkot Palu dalam memanfaatkan daun kelor, serta mempromosikan daun kelor sebagai khas Kota Palu tersebut, sudah seharusnya didukung dan dipromosikan hingga ke tingkat dunia.
Untuk itu, kata dia, pihaknya juga akan terlibat aktif dalam mendukung dan menyemarakkan produk batik tenun kelor pada penggunaan seragam layanannya.
"Namun tentunya yang harus dilakukan adalah bagaimana para penenun dapat memaksimalkan produksinya dengan baik, karena kami yakin bahwa jumlah permintaan akan lebih banyak di tahun 2024 ini," kata Siregar.
Ia berharap agar kolaborasi dan kerja sama antar kedua pihak ini dapat membantu dalam memperkenalkan dan mempromosikan produk daun kelor sebagai ciri khas Kota Palu hingga ke tingkat dunia ke depannya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Palu Zulkifli menyampaikan apresiasi atas bentuk dukungan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa proses pengembangan tenun batik motif kelor dapat lebih ditingkatkan, mulai dari proses produksi, promosi hingga penentuan kebijakan untuk dipikirkan bersama-sama.
Oleh karena itu, dia berharap dukungan Kanwil Kemenkumham Sulteng tersebut dapat diimplementasikan dengan baik sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Palu.
"Tentunya berbagai upaya kami lakukan agar melalui motif kelor ini, Kota Palu dapat lebih dikenal lagi. Ini adalah aset kita, semoga saja bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara besar," katanya.