Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, Universitas Riau dan Kemendikbudristek menjajaki kerja sama pengembangan riset peneliti.

Pekanbaru - Perkuat kolaborasi. Universitas Riau (Unri) menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk hilirisasi hasil riset dosen peneliti melalui pendampingan dana (matching fund).

"Dengan adanya matching fund, bisa menjembatani antara produk, dosen, bisa terhilirisasi dengan dunia industri," kata Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM-UNRI) Dr Emilda Firdaus SH MH, di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan itu terkait upaya untuk menjawab tantangan dalam dunia industri serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

Ia menyebutkan Kemendikbudristek) telah meluncurkan program Matching Fund yaitu program yang mempertemukan perguruan tinggi dan dunia usaha dunia industri (DUDI) melalui platform "Kedaireka".

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Universitas Riau (Unri) Dr Ir Sofyan Husein Siregar M Phil, dalam pertemuan ini pihaknya bersama tim berdiskusi dan berbagi implementasi program MBKM, dalam bentuk temu kenal peserta didik atau talenta Indonesia.

Ini sangat berarti bagi Unri apalagi banyak capaian telah dihasilkan Unri untuk dapat diinformasikan kepada masyarakat melalui berbagai program yang telah diluncurkan Kementerian.

"Kami mengapresiasi kegiatan ini apalagi Unri dipilih menjadi salah satu kegiatan press tour yang dapat mengangkat hal-hal yang baik dari Unri serta cara me-link and match antara dunia industri dengan perguruan tinggi," katanya.

Perguruan tinggi, katanya lagi perlu melakukan pengembangan berbagai riset mengenai permasalahan dari DUDI, masyarakat, dan pemerintah. Unri memiliki inovasi dan keahlian yang sesuai, sehingga bisa menjadi solusi dari permasalahan yang ada," katanya.

Selain itu implementasi program matching fund Kedaireka, Matching Fund vokasi, maupun program praktisi mengajar di Unri dipandang perlu untuk dipublikasikan secara luas kepada masyarakat lewat peran publikasi media cetak maupun elektronik.

Unri mengapresiasi kebijakan ini karena satu kegiatan press tour yang dapat mengangkat hal-hal yang baik dari Unri serta cara menghubungkan antara dunia industri dengan perguruan tinggi.

"Perguruan tinggi perlu melakukan pengembangan berbagai riset mengenai permasalahan nyata dari DUDI, masyarakat, dan pemerintah. Kemudian melihat apabila kita memiliki inovasi dan keahlian yang sesuai, sehingga bisa menjadi solusi dari permasalahan yang ada," jelasnya.

Ketua Tim Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek, Danasmoro Bramantyo mengatakan Pekanbaru menjadi salah satu lokasi kunjungan dari BKHM Kemendikbudristek untuk bertemu langsung dengan penerima manfaat melalui program-program yang telah diberikan oleh Kementerian, Kedaireka, Matching Fund, program unggulan Kemendikbudristek.

Baca Juga: