Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) sebagai organisasi kemasyarakatan untuk turut membantu mengatasi kemiskinan di wilayah tersebut.

Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana, di Semarang, Senin, mengatakan untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan membutuhkan keterlibatan banyak pihak.

"Pemerintah tidak bisa sendiri. Perlu bantuan dari komponen masyarakat maupun ormas. Hal ini demi melayani dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat," katanya, usai menerima audiensi pengurus PSMTI.

Apalagi, kata dia, sebaran organisasi PSMTI sudah sangat luas karena mencapai 300 kabupaten/kota di Indonesia, dan di Jawa Tengah telah tersebar di sejumlah daerah dari 35 kabupaten/kota.

Nana mengapresiasi kegiatan-kegiatan PSMTI yang selama ini bergerak di bidang sosial kemasyarakatan.

Menurut dia, peran yang dilakukan PSMTI itu mampu membantu pemerintah menjaga persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Dalam hal ini saya mengucapkan terima kasih, bahwa kita mempunyai visi dan misi yang sama," katanya.

Pada kesempatan itu, Nana menyampaikan bahwa angka kemiskinan Jateng per Maret 2024 di angka 10,47 persen (3,70 juta orang), atau mengalami penurunan dari periode September 2023 yang berada di angka 10,77 persen.

Meski trennya mengalami penurunan, kata dia, Pemprov Jateng terus berupaya agar angka tersebut bisa terus ditekan agar bisa di bawah rata-rata kemiskinan nasional yang angkanya 9,03 persen.

Mengingat kondisi tersebut, Nana mengatakan bahwa ikhtiar menyejahterakan masyarakat perlu dilakukan dengan bergotong royong dari semua pihak, tidak terkecuali dari masyarakat Tionghoa.

Baca Juga: