Semoga upaya memperkuat kolaborasi ini membuahkan hasil positif bagi kedua negara, Arab Saudi ingin tingkatkan hubungan dengan Tiongkok.
Riyadh - Perkuat kolaborasi. Perdana Menteri Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz (MBS) menyampaikan minat para pemimpin negara-negara Arab untuk meningkatkan hubungan dengan Tiongkok, kata Menteri Investasi Arab Saudi Khalid Al-Falihpada Minggu (11/6).
Riyadh menjadi tuan rumah Konferensi Bisnis Arab-Tiongkok yang ke-10. Pertemuan tersebut diharapkan dapat memperluas kemitraan Arab-Tiongkok dalam bidang politik sekaligus ekonomi, investasi dan pembangunan komprehensif.
"Negara-negara Arab akan bekerja dengan Tiongkok untuk memanfaatkan peluang yang ada karena perlunya integrasi ekonomi kedua belah pihak yang lebih luas," kata Al-Falih.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC) Hu Chunhua menegaskan kembali kesiapan Tiongkok untuk bekerja sama dengan negara-negara Arab dalam mengimplementasikan hasil KTT Arab-Tiongkok pertama pada tahun lalu.
Hu mengatakan kemitraan strategis Tiongkok-Arab telah berkontribusi untuk mencapai hasil yang positif selama beberapa tahun terakhir, serta telah membantu meningkatkan perdagangan serta kerja sama investasi kedua pihak.
Arab Saudi pada Minggu (11/6) mengumumkan penandatanganan kesepakatan investasi senilai lebih dari 10 miliar dolar AS (sekitar Rp149 triliun) pada Konferensi Bisnis Arab-Tiongkok yang ke-10 di Riyadh.
Ada sekitar 30 perjanjian investasi yang disepakati, meliputi sektor teknologi, energi terbarukan, pertanian, perumahan, mineral, rantai pasokan, pariwisata, dan layanan kesehatan.
Konferensi Bisnis Arab-Tiongkok mempertemukan lebih dari 3.500 pebisnis Arab dan Tiongkok, inovator dan para pemangku kebijakan lebih dari 26 negara. Pertemuan tersebut diadakan sebagai wadah untuk meningkatkan kerja sama dan peluang investasi.