Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan bahwa sebanyak 1.003 pompa air telah disalurkan di Provinsi Riau, untuk mendukung program perluasan areal tanam yang bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
"Dari total 2.122 unit pompa yang diusulkan, sebanyak 1.003 unit telah diterima," kata Direktur Buah dan Florikultura Kementan Liferdi Lukman dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, Provinsi Riau berhasil mencapai kemajuan signifikan dalam Program Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui optimasi lahan dan distribusi pompa air.
Ia menyebutkan bahwa irigasi perpompaan juga menunjukkan perkembangan positif dengan 53 unit terealisasi dan tiga unit sudah dimanfaatkan secara optimal.
"Hingga akhir September 2024, perluasan areal tanam di Riau mencapai 33.478 hektare atau 85,83 persen dari target," ujar Liferdi.
Liferdi menambahkan, lima kabupaten/kota di antaranya Siak dan Rokan Hulu, melampaui target 100 persen dari programperluasan areal tanam. Sementara tiga kabupaten/kota masih di bawah 50 persen. Meski begitu, dirinya tidak merinci nama daerah tersebut.
"Padi gogo memang tertinggal dibandingkan oplah dan pompanisasi, meski keduanya telah melebihi target 100 persen," tambahnya.
Dia mengatakan pula bahwa pertanaman padi gogo di daerah tersebut mencapai seluas 2.059,70 hektare, dengan Rokan Hulu mencatat pencapaian tertinggi 207,98 persen dan Dumai mencapai 103,53 persen.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa program pompanisasi di wilayah Riau mencatatkan hasil tertinggi di Siak dengan persentase 766,15 persen, disusul Indragiri Hilir 222,49 persen, dan Kuantan Singingi mencapai 202,45 persen.
"Sementara PAT Oplah mencatat Indragiri Hilir mencapai 201,12 persen sebagai yang tertinggi, diikuti Pelalawan dan Rokan Hilir," tambahnya.
Liferdi optimistis capaian akan terus meningkat dan mendorong penyelesaian target padi gogo serta distribusi 35 unit pompa yang tersisa.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta pemasangan pompa di seluruh Indonesia agar segera dipercepat, guna mewaspadai krisis pangan sehingga Indonesia mampu melewati kekeringan panjang yang berpotensi menurunkan produksi.
"Pokoknya di mana ada air di situ dipompa. Ini sudah saatnya kita bergerak mengantisipasi darurat pangan," kata Mentan di Jakarta Senin (29/7).
Mentan mengatakan,pompanisasi merupakan bagian penting yang harus terpasang secara cepat dan merata di seluruh Indonesia. Maka itu, tidak ada waktu libur bagi jajaran Kementan yang sampai saat ini terus bergerak di lapangan.