Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi menggelar upacara Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 di halaman Balaikota Sukabumi, Jumat (3/3). Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjadi pembina upacara pada peringatan HPSN tahun 2023.

Kegiatan diakhiri dengan melakukan aksi bersih bersih di sepanjang jalan protokol di Kota Sukabumi. Aksi bersih-bersih tersebut diikuti sekitar 400 orang yang berasa dari aparatur Pemkot Sukabumi, BUMD, pelajar sekolah, dan elemen pecinta lingungan.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, aksi bersih-bersih dilengkapi dengan pembagian tong sampah secara gratis kepada angkutan kota (angkot) untuk disimpan di dalam mobilnya masing-masing. Ini sebagai upaya untuk mendorong penumpang angkkot membuang sampah pada tempatnya.

Fahmi dalam sambutannya menyampaikan bahwa HPSN menjadi momentum bagi pengelolaan sampah secara berkelanjutan sekaligus memberikan dampak positif terhadap kontribusi upaya mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca. HPSN Tahun 2023 mengusung Tema "Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat".

Melalui tema tersebut, diharapkan adanya peningkatan upaya-upaya untuk menuntaskan persoalan sampah sesuai target pada tahun 2025. Ini tertuang dalam Jakstranas maupun Jastrada, yaitu penanganan sampah 70 persen dan pengurangan sampah 30 persen.

Fahmi menegaskan bahwa HPSN tahun 2023 harus menjadi babak baru pengelolaan sampah dengan tujuan zero waste dan zero emission. Terlebih, jumlah penduduk bertambah, sehingga produksi sampah pun bertambah.

Ia menambahkan, dalam pengelolaan sampah Pemkot Sukabumi telah melakukan beberapa terobosan seperti mengimbau minimarket atau sejenisnya tidak menyediakan kantong plastik dan membiasakan masyarakat membawa kantong sendiri ketika berbelanja. Menurutnya, pengelolaan sampah saat ini mengambil pendekatan circular economy ketika sampah dipandang sebagai bahan baku yang bernilai ekonomis.

"Dalam artian, mari kita tinggalkan sistem skema pembuangan sampah kumpul, angkut, dan buang, kita ubah menjadi kumpul, pilah, jual agar sampah dapat bernilai ekonomis," kata Fahmi, dikutip dari laman Pemkot Sukabumi, Jumat (3/3).

Upaya ini diperlukan karena produksi sampah saat ini mencapai 183,02 ton per hari dan untuk ukuran kota kecil cukup besar. Di mana 54 persen sampah organik dan anorganik 46 persen.

Baca Juga: