PARIS - Ribuan warga di Prancis, Spanyol, dan Jerman, pada Sabtu (1/5) turun ke jalan untuk memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di tengah terjadinya pandemi Covid-19. Kericuhan terjadi dalam peringatan May Day di Paris, Prancis, setelah polisi bentrok dengan pengunjuk rasa dan menembakkan gas air mata.

Kericuhan terjadi setelah pengunjuk rasa yang mengenakan pakaian hoodie berwarga gelap yang menyusup ke dalam pawai yang dipimpin oleh serikat pekerja, bertindak anarkis dengan menghancurkan jendela kaca kantor cabang bank, membakar tong sampah dan melempari aparat keamanan.

Aksi anarkis itu direspons oleh polisi dengan penembakan gas air mata dan lemparan granat kejut serta penahanan sebanyak 46 orang demonstran.

"Dalam mengantisipasi May Day di Paris ini, sekitar 5.000 petugas telah dikerahkan," ucap seorang narasumber polisi.

Sementara itu pihak serikat pekerja CGT menyatakan hampir 300 aksi protes saat peringatan May Day akan digelar di seluruh wilayah Prancis dan aksi turun ke jalan di Paris dilaporkan diikuti oleh 25 ribu warga.

Jumlah warga yang turun ke jalan bertambah setelah dalam pawai turut bergabung para anggota Rompi Kuning yang sempat membuat gelombang aksi protes antipemerintah 2 tahun lalu.

Saat berpawai, warga terlihat membawa poster dengan beragam tulisan tuntutan mulai dari dihentikannya jam malam yang merupakan aturan pembatasan akibat virus korona dan dihentikannya isu reformasi pengangguran yang akan berlaku pada Juli mendatang.

Beragam Tuntutan

Aksi protes yang diwarnai kericuhan pada peringatan May Day juga terjadi di Berlin. Polisi menangkap sebanyak 240 orang pengunjuk rasa dan menembakkan gas air mata setelah mereka dilempari batu dan botol.

Media lokal melaporkan kericuhan mereda pada malam hari setelah polisi mengerahkan kendaraan water cannon untuk memadamkan tempat sampah yang dibakar oleh demonstran. Saat turun ke jalan, para pengunjuk rasa menyuarakan beragam tuntutan seperti penolakan terhadap kenaikan sewa rumah, kebijakan imigrasi dan pembatasan akibat virus korona.

Sementara itu ribuan warga juga turun ke jalanan di lebih dari 70 kota di Spanyol saat peringatan May Day. Berbeda dengan situasi di Paris dan Berlin, aksi pawai Hari Buruh Internasional di Madrid berjalan dengan tertib dimana para pengunjuk rasa menerapkan mematuhi protokol jaga jarak dan mengenakan masker.

Dalam tuntutannya, para pengunjuk rasa di Spanyol menyuarakan peninjauan ulang reformasi UU perburuhan, kenaikan upah minimum dan disepakatinya UU kesetaraan upah. AFP/I-1

Baca Juga: