MERAUKE - Hari Senin (15/3), ada yang tak biasa di Markas Korem 174/Anim Ti Waninggap yang terletak di Jl Poros LB Moerdani, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua. Di Masjid At-Taqwa, yang ada di dalam kompleks markas Korem, penuh dengan para prajurit. Ada 90 prajurit yang memenuhi mesjid.
Rupanya, para prajurit ini sedang mengikuti peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriah/2021 Masehi di mesjid tersebut. Mengutip keterangan Penerangan Kodam Cendrawasih, peringatan Isra Mi'raj dipimpin oleh Kepala Seksi Intelijen Korem (Kasi Intelrem) Kolonel Inf Enjangbmewakili Danrem 174/ATW Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko.
"Peringatan Isra Mi'raj diikuti sekitar 90 prajurit perwakilan dari Korem 174 Merauke, Yonif 757/Ghupta Vira dan Balakdisjan Korem 174 Merauke," kata Penerangan Kodam Cendrawasih dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Rabu (17/3).
Yang menarik, dalam acara Peringatan Isra Mi'raj itu, bertindak sebagai pembaca Kitab Suci Al-Qur'an adalah prajurit TNI, Prada Nazarulloh, anggota Satgas Pamtas Yonif 122/Tombak Sakti. Ia membaca surat Al-Isra, sebagai pembuka acara peringatan Isra Mi'raj. Sementara yang menjadi saritilawah Pratu Jafar, anggota Satgas Pamtas 611/Awang Long.
Danrem 174 Merauke dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kolonel Inf Enjang, mengatakan peringatan Isra Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa para prajurit kepada Allah SWT. Serta menjadi motivasi dalam melaksanakan tugas pokok yang menjadi tanggung jawab sesuai peran dan fungsi masing-masing.
"Sesuai dengan tema, maknai kegiatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW ini sebagai landasan moral sehingga Prajurit dan PNS Korem 174 Merauke memiliki mental yang tangguh guna mendukung pelaksanaan tugas pokok," katanya.
Sementara itu, Ustadz Annas Ma'ruf dalam ceramahnya mengajak prajurit dan PNS Korem 174 Merauke agar pada peringatan Isra Mi'raj ini jadi momentum khususnya bagi yang muslim untuk bersama-sama memantapkan pelaksanaan shalat.
"Peningkatan kualitas shalat perlu kita tingkatkan sehingga setiap muslim merasakan shalat sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi bukan sebatas kewajiban yang harus ditunaikan," ujarnya.