Untuk mendukung upaya peningkatan SDM warga, digelar peringatan hari RPL Desa di Bojonegoro.

YOGYAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar bersyukur punya teman yang cerdas di daerah yang kaya sehingga bisa menangkap peluang. Cerdas karena tahu uang yang ada mau dibawa kemana sehingga hari ini Bojonegoro adalah kabupaten pertama di dunia yang menyelenggarakan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa.

Hal ini dikatakan Mendes PDTT dalam Peringatan Hari Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa yang digelar di GOR Utama Bojonegoro, Jumat (3/3).

Orang yang cerdas adalah yang dapat mendistribusikan potensinya untuk kepentingan dan kemaslahatan masyarakatnya. Terima kasih pada Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Negeri Surabaya yang telah mengelola sedemikian rupa dalam membimbing mahasiswa.

Menurut siaran persnya, Abdul Halim Iskandar mengatakan para mahasiswa belajar harus lebih serius. "Tugas akhir persiapkanlah sedemikian rupa, Kementerian Desa PDTT siap mendampingi," katanya.

Banyak hal yang terjadi di masyarakat dapat dijadikan bahan untuk tugas akhir, di antaranya dukungan desa dalam penyediaan layanan PAUD, peranan kader manusia pembangunan dalam penanganan stunting desa, atau dampak dana desa dalam perubahan sosial ekonomi masyarakat.

Menteri Desa mengingatkan para mahasiswa RPL Desa bahwa prestasi mereka hingga sampai jenjang ini adalah berkat kebijakan Bupati Bojonegoro. Oleh karena itu Menteri Desa mengajak untuk menyongsong Bojonegoro dengan program satu desa sepuluh sarjana dan menyongsong program magister RPL Desa dari Bojonegoro.

Menurut Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah pada saat ini Kabupaten Bojonegoro mendapat kehormatan melanjutkan program RPL Desa jenjang S2.

"Apresiasi yang tinggi pada Kementerian Desa PDTT atas perkenannya menjadikan Kabupaten Bojonegoro sebagai tempat peringatan Hari RPL Desa yang pertama kali," kata Anna Mu'awanah.

Hal ini membuat kepala daerah makin bersemangat dalam membuat kebijakan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia yang salah satunya melalui program RPL Desa. Menurutnya, Bojonegoro memiliki daya saing pada beberapa bidang seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi rakyat, layanan publik hingga tatakelola pemerintahan sehingga memuluskan layanan pada masyarakat Bojonegoro yang lebih baik.

Selain peningkatan kualitas SDM Bojonegoro juga memiliki beasiswa pendidikan serta alokasi jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat dengan capaian 100%. Bojonegoro mendapat beasiswa RPL Desa bagi 999 orang di mana UNY mendapat jatah 394 mahasiswa yang terbagi pada 5 program studi yaitu Akuntansi, Manajemen, Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Sosiologi dan Administrasi Publik. Bupati merencanakan untuk RPL Desa S2 yang telah terpetakan potensi minatnya sebanyak 910 orang yang terbagi atas kepala desa 15 orang, perangkat desa 519 orang, BPD 81 orang, Bumdes 226 orang serta TPP P3MD 69 orang.

UNY turut berpartisipasi dalam peringatan hari RPL Desa ini. Rombongan UNY terdiri dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Siswantoyo didampingi, Kepala Admisi, Koordinator Program Studi, Staf Ahli Bidang Akademik, Kepala Subdit, Kepala Seksi serta sejumlah dosen fakultas.

Salah satu mahasiswa RPL Mohammad Rokhani yang menjabat Kepala Seksi Kesejahteraan Pemerintahan Desa Sambungrejo, Gondang, Bojonegoro mengatakan, pada mulanya sempat terpikir apakah bisa melakukan kuliah dengan disambi sebagai perangkat desa.

"Ini merupakan tantangan bagi saya dan merupakan program Pemerintah Daerah, maka saya bekerja sekaligus kuliah S.1" katanya.

Mahasiswa prodi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik UNY tersebut mengaku tetap bersemangat dalam melakukan layanan pada masyarakat sekaligus menuntut ilmu di bangku kuliah.

Sedangkan Mohammad Sujud anggota Bumdes Desa Butoh, Sumberejo, Bojonegoro memaparkan salah satu aplikasi yang luar biasa dari prodi manajemen ini adalah dapat untuk meningkatkan profit unit usaha yang ada di desa.

"Pariwisata yang kami geluti dapat meningkat dengan ilmu yang kami dapatkan," kata mahasiswa prodi manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNY tersebut.

Sujud berharap agar program RPL ini dapat berlanjut untuk mewujudkan mimpi anak desa untuk kebangkitan Indonesia.

Baca Juga: